> >

Kasus Covid-19 di Kudus Meledak, Satgas Sebut Gara-Gara Wisata Religi

Update corona | 4 Juni 2021, 21:41 WIB
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito. (Sumber: Dok BNPB)

KUDUS, KOMPAS.TV- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 akhirnya angkat bicara terkait meledaknya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Lewat juru bicaranya, Wiku Adisasmoto, penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Kota Kretek tersebut lantaran adanya tradisi ziarah dan kupatan yang dilakukan warga usai Idulfitri 2021.

"Pada hari Rabu (1/6/2021), kemarin saya mendampingi ketua Satgas Covid-19 beserta jajaran pimpinan BNPB dan TNI mengunjungi Kudus untuk melihat situasi terkini di sana," ujar Wiku dalam keterangan pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (4/6/2021).

Ia menilai, kedua tradisi tersebut memicu kerumunan dan meningkatkan penularan di tengah masyarakat.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kudus Meledak, Kapolda Jateng: Satu SSK Brimob Diterjunkan Pantau Mobilitas 6 Desa

"Dari kunjungan tersebut didapatkan keadaan ini terjadi sebagai dampak dari adanya kegiatan wisata religi berupa ziarah serta tradisi kupatan yang dilakukan oleh warga Kudus pada tujuh hari pasca Lebaran. Hal ini memicu kerumunan dan meningkatkan penularan di tengah masyarakat," papar Wiku.

Menurut Wiku, kondisi di Kudus makin parah karena tak hanya masyarakat saja yang terpapar virus Corona, namun para tenaga kesehatan (nakes) di daerah itu ternyata juga banyak yang saat ini positif menderita Covid-19. Tak tanggung-tanggung, sudah 189 nakes yang diketahui juga positif Covid-19.

Lebih lanjut, Wiku mengungkapkan, jumlah kasus positif Covid-19 di Kudus melonjak secara signifikan dalam waktu sepekan. Kenaikannya disebut mencapai 30 kali lipat, yakni dari 26 kasus menjadi 929 kasus.

"Hal ini menjadikan kasus aktif di Kudus menjadi sebanyak 1.280 kasus atau 21,48 persen dari total kasus positifnya. Ini adalah angka yang cukup besar bila dibandingkan dengan kasus aktif nasional yang hanya 5,47 persen," papar Wiku.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meledak, Ratusan Tentara Mulai Diterjunkan ke Desa-desa di Kudus

Ia pun menjelaskan, adanya kenaikan kasus positif ini menyebabkan keterisian tempat tidur ruang isolasi dan ruang ICU rujukan Covid-19 mengalami kenaikan tajam di Kudus. Bahkan per tanggal 1 Juni lebih dari 90 persen dari seluruh tempat tidur terisi.

"Ini adalah kondisi yang sangat memprihatinkan," imbuh Wiku.

Menurutnya, sebelum angka kasus Covid-19 mengalami kenaikan, Kudus berstatus zona oranye atau berisiko sedang terhadap penularan Covid-19 selama tiga pekan.

"Karena tidak ditangani dengan baik daerahnya berpindah ke zona merah," tambah Wiku.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kudus Meningkat, Polda Jateng Kerahkan 8 Water Canon Disinfeksi

Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU