> >

Banyak Pengungsi Gempa Majene Tinggal di Kandang Ayam, Penyakit Kulit Menyerang

Peristiwa | 18 Januari 2021, 06:46 WIB
Kondisi kandang ayam yang dijadikan sebagai tempat mengungsi warga Majene. (Tribunnews/Dok. Kepala Desa Maliaya, Masri.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kondisi memprihatinkan di pengungsian Desa Maliaya, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dirasakan warga. Apa boleh buat, karena tidak ada  tempat berlindung, puluhan warga terdampak gempa tersebut terpaksa mengungsi di kandang ayam yang ada di sana.

Mereka terlihat hanya beralaskan tikar dan terpal. Kepala Desa Maliaya, Masri pun tak bisa berbuat banyak. Hal itu karena jumlah bantuan tenda masih terbatas.

"Warga yang tidak punya tenda atau kebagian tenda, terpaksa nginep disitu (kandang ayam) karena tenda terbatas," terangnya dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (17/1/2021). 

Baca Juga: Pastikan Tenaga Kesehatan Aman, Menkes Budi Sadikin Datangi Lokasi Gempa Sulbar

Menurutnya, jumlah kandang yang ada di desanya cukup banyak. Dalam satu kandang ayam, jumlah pengungsi yang menempatinya bervariasi, yaitu mulai 7 KK hingga 30 KK. Kandang ayam tersebut mayoritas milik warga sendiri. Sedangkan bagi yang tidak memiliki kandang ayam bisa menempati kandang ayam milik warga lainnya. 

"Karna kandang ayam ditempati pengungsi, hewan ternak diletakan di atas, pengungsi di bawah kolong," jelasnya. 

Akibat kondisi itu, tak sedikit para pengungsi gempa yang mulai terkena penyakit kulit atau gatal-gatal.

Baca Juga: Pengungsi Gempa Majene Kesulitan Listrik, Warga Bertahan dengan Senter dan Lilin

Masri mengatakan, selain masih kekurangan tenda, warga juga masih membutuhkan bantuan bahan makanan.

Sebab, meski saat ini beberapa bantuan sudah mulai masuk, namun dianggap masih kurang dan belum merata.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU