> >

Olimpiade Tokyo 2020: Mampukah Praven/Melati Teruskan Medali Emas Ganda Campuran?

Olimpiade tokyo | 21 Juli 2021, 08:37 WIB
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Sumber: Kompas.com/Garry Lotulung)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasangan ganda campuran bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Praven Jordan/Melati Daeva Oktavianti, diharapakan dapat meraih medali emas. 

Gelaran Olimpiade Tokyo 2020 tinggal menghitung hari. Rencananya, upacara pembukaan akan digelar pada 23 Juli dan berakhir pada 8 Agustus mendatang. 

Indonesia mengirim 28 atlet, 11 di antaranya merupakan pebulu tangkis. Sementara Praven/Melati adalah satu-satunya wakil Indonesia di nomor ganda campuran. 

Menempati ranking keempat BWF dengan modal menjuarai All England 2020, rasanya Praven/Melati akan tampil menjanjikan. 

Praven/Melati menempati Grup C dan tergabung bersama pasangan Denmark Mathias Christiansen/Alexandar Boje, Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville (Australia), serta ganda campuran tuan rumah Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino. 

Baca Juga: Jadwal Indonesia di Cabor Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020

Menurut jadwal, Simon/Gronya akan menjadi lawan perdana Praven/Melati yang dilangsungkan pada 24 Juli mendatang. 

Menilik rekor pertemuan lawan, Praven/Melati belum pernah berjumpa melawan Simon/Gronya. Namun unggul 2-0 atas pasangan Denmark. 

Tantangan terberat mungkin adalah pasangan tuan rumah. Dari total 4 perjumpaan kontra Watanae/Higashino, kedua pasangan sama-sama menang dua kali. 

Akan tetapi, dalam dua duel terakhir di China Open 2019 dan BWF World Tour Finals 2019, Praven/Melati selalu menelan kekalahan dari pasangan Jepang. 

"Mau lawan siapapun harus siap, fokus, dan jaga kondisi. Kami optimistis bisa lolos dari grup ini," ungkap Jordan dengan optimis. 

Baca Juga: Rexy Maniaki Beri Tips untuk Pebulu Tangkis yang Berlaga di Olimpiade Tokyo 2020

Menurut pelatih Richard Mainaky, kedua pemain sudah tidak dapat diragukan lagi kalau menyoal chemistry. 

Richard juga menyebut porsi latihan yang diberikan kepada Praven/Melati tidak berbeda dengan mantan anak didiknya yang meraih emas Olimpiade Rio 2016, Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir. 

"Untuk menu latihan tidak banyak perubahan dari saat Owi/Butet. Tetapi ada penyesuaian khusus karena setiap individu punya kebutuhan yang berbeda," ungkap kakak Rexy Mainaky.

"Saya merasa makin ke sini, Praveen/Melati makin termotivasi. Contohnya, sekarang Melati setelah selesai program latihan maunya menambah program khusus."

Semenjak bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade 1992, Indonesia hampir selalu meraih medali emas, kecuali pada 2012 silam di London. 

Mampukah Praven/Melati mewujudkan ekspektasi untuk melanjutkan tradisi tersebut? 
 

Baca Juga: Teruntuk Atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo, Pesan Liliyana Natsir: Mental Sangat Penting!

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/ANTARA


TERBARU