> >

Barcagate jadi Bukti Kalau Buzzer juga Berkeliaran di Ranah Sepakbola

Kompas sport | 2 Maret 2021, 14:12 WIB
Mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu. (Sumber: AP Photo)

CATALUNYA, KOMPAS.TV – Barcagate yang sedang jadi perbincangan hangat di dunia sepakbola seakan jadi bukti bahwa buzzer bayaran juga mulai merambah ke ranah sepak bola.

Pada Senin (1/3/2021) kemarin, pihak kepolisian wilayah Catalunya, Spanyol, akhirnya menahan mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu,  akibat terkait kasus Barcagate tersebut..

Josep Bartomeu dituding menyalahgunakan posisinya ketika menduduki kursi kepemimpinan klub untuk menjalankan kampanye hitam terhadap pemain, mantan pemain, hingga sejumlah tokoh lain.

Baca Juga: Mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu Ditangkap Kepolisian Catalonia

Untuk melancarkan serangannya, Bartomeu merekrut agensi I3 Ventures untuk mengelola berbagai narasi yang ditayangkan melalui media sosial.

Seperti dilansir KOMPAS.com dari Diario Sport, I3 Ventures merupakan perusahaan dengan spesialisasi pengelolaan data serta informasi digital, yang direkrut dengan dalih sebagai penasihat jejaring sosial resmi klub.

Namun kenyataannya, agensi tersebut malah digunakan melindungi citra pribadi selama memimpin Barcelona.

Baca Juga: Mantan Pemain Real Madrid Sarankan Lionel Messi Segera Hengkang dari Barcelona

Hal itu termasuk membangun banyak akun dengan asosisasi positif pada hierarki klub di bawah pimpinan Bartomeu hingga akhirnya lengser pada Oktober 2020.

Berdasarkan laporan jaringan radio Cadena SER, sejumlah tokoh menjadi sasaran utama dari serangan kampanye negatif melalui akun buatan I3 Ventures di media sosial.

Dalam daftar tersebut, termasuk juga penyerang Lionel Messi, bek Gerrard Pique, hingga legenda tim seperti Xavi Hernandez, serta Carles Puyol.

Baca Juga: Luis Suarez: Saya Tidak Dihormati Barcelona!

Dikutip dari Marca, serangan yang pernah dilancarkan untuk Messi terjadi saat ia berkonfrontasi dengan Eric Abidal.

Messi yang protes karena Abidal meniupkan isu pemain tak bekerja keras kemudian mendapatkan 'serangan' di media sosial perihal keengganan dirinya untuk segera melakukan perpanjangan kontrak dengan Barcelona.

Sedangkan Pique pernah mendapat serangan terkait fokusnya pada hal-hal di luar sepak bola, termasuk keterlibatannya di Piala Davis.

Baca Juga: Nominal Kontrak Bocor, Messi Seret Petinggi Barcelona ke Pengadilan

Tak hanya pemain, beberapa tokoh penting dalam organisasi klub seperti mantan presiden Joan Laporta serta lingkar pebisnis yang menjadi pendukung klub seperti Victor Font dan Agustu Benedito juga menjadi target.

Kedua nama terakhir mencalonkan diri sebagai calon presiden baru Barcelona, yang akan dipilih secara terbuka pada 7 Maret mendatang.

Hal lain yang muncul dari penyelidikan kasus Barcagate adalah nominal kontrak yang dibayarkan Bartomeu untuk menggunakan jasa I3 Ventures.

Baca Juga: Keuangan Defisit dan Punya Utang ke 19 Klub, Barcelona di Ambang Kebangkrutan Total

Menurut laporan, I3 Ventures diketahui memperoleh bayaran senilai 1 juta euro atau sekitar Rp 17,2 miliar rupiah.

Bartomeu memecah pembayaran tersebut menjadi lima bagian, masing-masing sebesar 200.000 euro (sekitar Rp 3,4 miliar) untuk dibebankan kepada sejumlah departemen berbeda di dalam struktur klub.

Informasi terbaru, terdapat satu departemen yang menolak dikaitkan dengan mufakat jahat yang diprakarsai Bartomeu itu.

Baca Juga: Kecewa Barcelona Tidak Jual Messi, Rivaldo: Harusnya Tiru Real Madrid

Dalam penangkapan kemarin, Bartomeu tidak ditangkap sendiri, pihak kepolisian juga mengamankan CEO Barcelona Oscar Grau, Kepala Urusan Legal Roman Gomez Ponti, dan penasihat pribadi Bartomeu Jaume Masferrer.

Saat ini kepolisian masih mengumpulkan bukti dengan melakukan penggeledahan dalam kantor pusat klub di dalam Stadion Camp Nou.

Penulis : Rizky-L-Pratama

Sumber : Kompas TV


TERBARU