> >

3 Alasan Indonesia Pilih Vaksin Covid-19 Buatan China Dibanding AS dan Inggris

Update corona | 22 Juli 2020, 17:07 WIB
Satu paket vaksin eksperimental untuk Covid-19 di Quality Control Laboratory di the Sinovac Biotech, Beijing, China. Gambar diambil pada 29 April 2020. (Sumber: AFP/NICOLAS ASFOURI via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPASTV -  Perkembangan vaksin virus corona di dunia sudah menuju ke tahap uji coba kepada manusia.

Ada tiga calon vaksin yang dikembangkan oleh tiga negara, yakni Amerika Serikat dengan Vaksin Moderna, AstraZeneca di Inggris dan Sinovac di China.

Vaksin Moderna dikembangkan oleh perusahaan yang berbasis di Massachutes, Amerika Serikat. Vaksin ini dikabarkan memasuki fase uji klinis tahap ketiga pada pertengahan Juli 2020.

Baca Juga: Vaksin Corona Hampir Siap, Ahli: Masyarakat Tak Boleh Lupa Protokol Kesehatan!

AstraZeneca dikembangkan oleh perusahaan farmasi raksasa Inggris yang bekerjasama dengan Universitas Oxford. Vaksin ini telah lulus uji coba ke manusia di tahap awal.

Sementara Sinovac dikembangkan oleh perusahaan farmasi Sinovac Biotech China. Vaksin ini sudah masuk tahap ke tiga dan telah uji terhadap manusia.  

Dari ketiga kandidat vaksin Covid-19 tersebut Indonesia memilih bekerja sama dengan Sinovac Biotech, perusahan farmasi China untuk mengembangkna vaksin Sinovac.

Direktur PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan tiga alasan Indonesia memilih vaksin dari perusahaan China, Sinovac.

Baca Juga: Tim Uji Klinis Vaksin Corona Tak Bisa Penuhi Target Jokowi Selesai 3 Bulan, Ini Alasannya

Pertama perkembangan yang cepat. Menurut Honesti, perkembangan vaksin Sinovac lebih cepat dibanding kandidat vaksin yang dikembangkan di negara-negara di dunia.

Honesti menjelaskan semua vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan akan melalui tahapan uji praklinis, uji klinis fase 1, fase 2, dan fase 3 sebelum mendapatkan ijin edar dari regulator masing-masing negara.

Namun saat ini rata-rata perusahaan produsen vaksin dunia baru mencapai tahap uji praklinis ataupun uji klinis fase 1. Sementara, Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis fase 2.

"Vaksin dari Sinovac termasuk yang paling cepat pengembangannya, saat ini sudah selesai uji klinis tahap 2 dan akan berlanjut ke uji klinis tahap 3," kata Honesti, Rabu (22/7/2020). Dikutip dari Kompas.com.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU