> >

Kronologi Prajurit TNI AD Gugur di Kongo, Diberondong Peluru Kelompok Bersenjata

Berita kompas tv | 24 Juni 2020, 17:34 WIB
Prajurit Denpal 1/4 Pekanbaru, Serma Rama Wahyudi yang gugur saat menjalankan misi perdamaian di dekat Kota Beni, Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo, Senin (22/6/2020) malam waktu setempat. (Sumber: KOMPAS.COM/IDON)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang prajurit TNI AD Serma Rama Wahyudi gugur saat menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika. Almarhum tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco.

Serma Rama Wahyudi gugur setelah terluka akibat serangan kelompok bersenjata. Hal itu disampaikan Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Laut Agus Cahyono.

Dia mengungkapkan, serangan yang dilakukan kelompok bersenjata tersebut terjadi di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika, Senin (22/6/2020), pukul 17.30 waktu setempat.

Baca Juga: Prajurit TNI Gugur di Kongo, Jenderal Andika: 1 Lainnya Terluka, Mudah-mudahan Masih Ada Harapan

"Gugurnya prajurit TNI atas nama Serma Rama Wahyudi dan satu orang prajurit TNI yang terluka diakibatkan oleh serangan kelompok bersenjata," ujar Agus dalam keterangan tertulis, Rabu (24/6/2020).

Menurut Agus, peristiwa tersebut terjadi pada saat rombongan tengah bertugas melakukan pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco.

Saat itu, para prajurit tengah melaksanakan pembangunan jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat.

Namun, ketika perjalanan kembali ke Central Operation Base (COB), terjadi penghadangan dari kelompok bersenjata.

Kelompok bersenjata tersebut menghujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo.

"Serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo," kata Agus.

Setelah terjadi kontak senjata, diketahui Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri.

"Sementara satu prajurit TNI lainnya yang terluka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma MONUSCO," ungkap Agus.

Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco merupakan satgas PBB dari Indonesia yang banyak memberikan kontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur di daerah misi.

Satgas tersebut telah mendapatkan apresiasi besar dari Markas PBB, salah satunya adalah program pembangunan dan rehabilitasi jalan Kasinga-Kadidiwe, Kongo.

Baca Juga: Prajurit TNI Tewas Terbunuh Saat Patroli di Kongo

Pemulangan Jenazah

Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa sebelumnya angkat bicara terkait gugurnya prajurit TNI, Sersan Mayor Rama Wahyudi.

Menurut Jenderal Andika, pihaknya telah proaktif mencari tahu kabar mengenai kondisi para prajurit TNI yang bertugas di Kongo itu.

Sementara berdasarkan informasi yang diterimanya, ada prajurit TNI lain yang mengalami luka-luka dalam serangan tersebut.

"Satu yang meninggal, satu lainnya luka-luka. Ya, mudah-mudahan masih ada harapan untuk pulih," kata Andika di Mabes AD, Jakarta Pusat, Rabu (24/6/2020).

Terkait dengan pemulangan jenazah, mantan Pangkostrad ini mengatakan bahwa Mabes TNI yang akan segera mengurus jenazah prajurit TNI itu karena yang memberangkatkan seluruh prajurit TNI yang tergabung dalam misi perdamaian itu.

"Kalau pengurusan, jelas dari Mabes TNI karena memang operasi mereka yang menggelar, mereka yang merencanakan, kemudian menyiapkan, menganggarkan mereka, kami  juga proaktif. Artinya, kami sudah berhubungan dengan keluarga dengan satuannya," ucapnya.

Baca Juga: Satgas Garuda TNI Diterbangkan ke Kongo

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU