> >

Penanganan Covid-19, Pengamat: Pemerintah Diminta Tidak Keluarkan Narasi Saling Bertentangan

Berita kompas tv | 14 Mei 2020, 23:30 WIB
Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto memberikan info update kasus corona di Indonesia, Kamis (7/5/2020). (Sumber: Kompas TV)

Namun, pada waktu bersamaan, kurva penularan kasus Covid-19 masih menanjak. 

Ia menilai, narasi tentang relaksasi justru melemahkan kebijakan-kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah. 

Gun Gun mencontohkan soal keputusan pemerintah mengizinkan moda transportasi kembali beroperasi yang dinilai menganggu kebijakan pengendalian dan pembatasan masyarakat. 

Baca Juga: Pemerintah Beri Izin Warga di Bawah 45 Tahun Boleh Beraktivitas Lagi

"Narasi itu terganggu di situ. Pembatasan dan pengendalian harus berujung pada pesan kunci ketiga, yang berkaitan dengan akhir Ramadhan ini, yaitu larangan mudik. Harusnya jadi pesan kunci utama, jangan diganggu dengan narasi-narasi pemerintah yang lain," kata Gun Gun. 

Gun Gun menegaskan, pada April hingga Mei ini adalah fase yang sangat krusial, sehingga pemerintah perlu melaksanakan komunikasi publik secara cermat dan tepat.

Untuk itulah, Gun Gun menyarankan, narasi dalam komunikasi publik dapat menjadi "senjata penting", sehingga harus dikelola dengan baik. 

"Narasi jadi sangat penting, karena menjadi senjata yang luar biasa. Karena itu, harus di-manage. Jika akhirnya bermuara pada public trust, akan menjadi manfaat bagi bersama," ungkapnya.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU