> >

UPDATE TERKINI! 790 Positif Corona, 31 Sembuh, 58 Meninggal

Berita kompas tv | 25 Maret 2020, 15:53 WIB
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPASTV – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, kembali merilis data terbaru terkait positif virus corona terbaru di Indonesia.

Kasus positif sejak tanggal 24 maret 2020 pukul 12 siang, kasus positif dari PCR bukan Rapid test bertambah 105 kasus.

Dari jumlah 685 pada Selasa (24/03/2020), ditambah 105 kasus positif sehingga menjadi 790 kasus pada Rabu (25/03/2020).

Kasus sembuh yang didapatkan dari rumah sakit sehingga menjadi 31 orang.

Kasus kematian, bertambah 3 orang, sehingga menjadi 58 orang.

Achmad Yurianto kembali mengingatkan, menjaga jarak jadi kekuatan upaya mencegah penyebaran covid-19, oleh karena itu bukan hanya di rumah, di luar rumah.

Inilah sebabnya pemerintah mengkampanyekan bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah dari rumah.

Ini hendaknya menjadi basis untuk mengendalikan penyakit ini.

Masyarakat diminta tidak panik, jika memiliki gejala seperti influenza.

Segera konsultasikan ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan terdekat.

Berikutnya Yuri juga mengatakan, jika upaya ini sudah dilakukan, masyarakat perlu mengerti tidak menyebarkan penyakit flu ke anggota keluarga dengan terus mengenakan masker.

Khusus Covid-19 jika menyerang anak muda akan memberikan gejala yang ringan, atau bahkan tidak memberikan gejala apapun.

“Tapi ingat anak muda ini telah membawa virus, yang bisa membawa penyebaran virus kepada anggota keluarga lain yang imun tubuhnya tak sekuat anak muda.“ ungkap Achmad Yurianto

Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Gotong royong Atasi Virus Corona, Ini Caranya

Beberapa kasus yang dipelajari pada orang tua, karena ada faktor tertular dari anaknya yang pergi kemana-mana, sehingga orang tua dengan mudah tertular dari anak muda.

Lebih lanjut terkait screening massal, dengan rapid test bukan untuk menegakkan diagnosa, karena hanya mengandalkan antibody, dan akan dideteksi alat.

Rapid negatif pun tak menjamin seseorang tidak terinfeksi virus, bisa jadi sudah terinfeksi, namun belum terbentuk antibody-nya.

Meskipun tanpa keluhan, pemerintah tetap sarankan orang yang bersangkutan lakukan karantina diri, dan menjalani tes pada 7 hari ke depan.

Baca Juga: Terkendala Penyediaan Alat, Rapid Test Corona di Bandung Ditunda

Namun ketika pemeriksaan kedua, tetap negatif jangan anggap sepal tak akan tertular.

Intinya masyarakat diminta untuk tetap dalam posisi menjaga diri.

Cara –cara ini juga diberitakan ke daerah sehingga semua menerapkan pola yang sama.

Penulis : Yuilyana

Sumber : Kompas TV


TERBARU