> >

Ini Alasan Komeng Daftar Caleg DPD RI: Saya Kesal Enggak Ada Hari Komedi di Indonesia

Rumah pemilu | 15 Februari 2024, 20:43 WIB
Komedian Komeng ketika membicarakan soal perkembangan kanal YouTube-nya dengan Abdel Achrian (Sumber: (YouTube Abdel Achrian))

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komedian Alfiansyah Komeng mengungkapkan alasan dirinya maju sebagai calon anggota legislatif atau caleg Dewan Perwakilan Daerah atau DPD RI.

Komeng mengaku kesal karena di Indonesia tidak mempunyai hari komedi. Padahal, ia mengaku sudah mengajukan usulan hari komedi tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI.

Adapun jawaban DPR ketika itu, kata Komeng, yang berhak untuk menentukan hari tersebut adalah pihak eksekutif.

Baca Juga: Jadi Caleg DPD Jabar, Komeng Ingin Seni dan Budaya Indonesia Bisa Seperti Korea Selatan

“Yang saya kesal tuh, kok saya mengajukan hari komedi, enggak bisa-bisa, ke DPR sudah. Tapi, kata DPR, itu yang menentukan (adanya hari komedi adalah) eksekutif,” kata Komeng dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/2/2024).

Ia pun lantas membandingkan dengan kesenian lainnya seperti musik dan film yang memiliki hari peringatan tersendiri. 

“Coba itu lihat, hari film ada, hari musik ada, (tapi) hari komedi enggak ada. Ke DPR sudah datang dua kali,” ucap Komeng.

Karena usulan dari para pelawak Indonesia yang duduk di kursi legislatif tidak pernah lolos, Komeng mengaku terusik hingga kemudian rasa ingin tahunya tiba-tiba muncul.

“Ya sudah, ane (saya) coba (nyaleg). Walaupun buat legislatifnya sih enggak terlalu (punya konsep), tapi akhirnya ane (saya bikin) konsep juga,” ujarnya. 

Baca Juga: Penjelasan KPU Jabar Soal Foto Unik Alfiansyah Komeng di Surat Suara DPD RI

“Karena kan untuk masuk ke sana (Senayan) harus punya konsep juga. Awalnya itu sebenarnya.”

Lebih lanjut, Komeng pun berjanji jika terpilih menjadi anggota DPD, dirinya akan memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional.

Ia ingin budaya Indonesia bisa menyamai Korea Selatan lewat drama film, musik, bahkan sampai ke makanannya.  

“Bagaimana caranya (agar) kita bisa 'menjajah' negara lewat budaya. Kan selama ini kita (Indonesia) 'dijajah' (budayanya) oleh Korea dengan drama korea, apa pun, sampai ke makanannya,” tutur Komeng.

Komeng mengungkapkan, pemikiran-pemikiran ini lahir karena berdasarkan keresahannya setelah dia bepergian ke luar negeri.

“Saya kalau main (melawak) ke luar negeri, komunitas-komunitas luar minta potong honor kita,” ujar Komeng. 

Baca Juga: Jarwo Kwat: Kalau Ada Komeng Anggota Dewan Nggak Ngantuk Pas Rapat

“Tapi, komunitas di Indonesia enggak pernah mau potong (honor) orang dari luar (negeri). Kan banyak pemain (pelawak) luar (negeri) pada main di sini. Semuanya enjoy saja, ya kan.”

Oleh karena itu, Komeng pun merasa bahwa kesenian Tanah Air kurang dimanfaatkan dengan baik agar dapat menghasilkan pemasukan untuk negara.

“Padahal, dari budaya bisa diangkat, dan bisa menghasilkan pemasukan yang besar buat negara,” ujar Komeng.

Baca Juga: Alasan Komeng Pakai Foto Nyeleneh di Kertas Suara DPD Jabar: Saya Suka yang Aneh-Aneh

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU