> >

Stafsus Presiden Tanggapi Gelombang Kritik Guru Besar dan Kampus: Representasinya Kecil

Politik | 8 Februari 2024, 22:26 WIB
Staf khusus presiden, Billy Mambrasar, dalam dialog Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Kamis (8/2/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

“Artinya juga kecil representasinya. Tapi bukan berarti presiden kemudian tidak merespons. Presiden mendengar dan melakukan telaah yang mendalam.”

Billy menyatakan saat ini indeks demokrasi Indonesia mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2013 saat awal Jokowi memerintah.

“Kalau kita lihat di 2013, pertama kali presiden memerintah itu peringkat Indonesia di 54 dengan skor di bawah rata-rata dunia.”

“Saat ini, itu sebenarnya indeks demokrasi Indonesia naik ke 52 dengan skor yang juga meningkat menjadi 6,7 dari 10.”

Ia juga mempertanyakan mengapa kinerja positif Jokowi yang mendapatkan apresiasi dari Forum Rektorat se-Indonesia pada 14 Januari 2023 tidak diberitakan besar-besaran oleh media.

“Kemudian ketika representasi kecil yang melakukan ekspresi seperti saat ini, kemudian di-blow up, dengan jarak deklarasi yang cuma sehari, dua hari dari tiap kampus. Tentu kita bisa berasumsi dong kalau ada kepentingan dan manuver politik di dalamnya.”

Baca Juga: Kampanye di Banyuwangi, Megawati Ingatkan Pilih Pemimpin Jangan Cuma Ganteng, tapi Punya Etika Moral

“Tentu kita bisa berasumsi seperti itu, karena 30 kampus yang tidak merepresentasikan seluruh guru besar, tidak merepresentasikan 4.550 kampus seluruh Indonesia, yang jarak deklarasinya itu sedikit demi sedikit, yang kemudian tadi ada pimpinan partai di salah satu kelompoknya,” beber Billy.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU