> >

Polemik Pinjol di ITB, Mahasiswa: Komersialisasi Pendidikan Harus Dihapuskan!

Peristiwa | 31 Januari 2024, 11:41 WIB
Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB Yogi Syahputra dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (31/1/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) tidak dapat langsung menghentikan skema pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) melalui cicilan pinjaman online (pinjol) meski mahasiswa mendesak.

Hal ini disampaikan Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB Yogi Syahputra yang mengatakan perwakilan mahasiswa telah melakukan audiensi dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah pada Selasa (30/1/2024).

“Pihak Rektorat mereka tidak bisa menghapuskan itu (skema pinjol) secara langsung,” kata Yogi dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (31/1/2024). 

Baca Juga: Polemik Bayar Kuliah Pakai Pinjol di ITB, Ini Hasil Pertemuan Mahasiswa dengan Rektorat

Audiensi tersebut hanya mencapai kesepakatan bahwa pihak kampus tidak akan lagi menjadikan skema pinjol sebagai opsi untuk membayar UKT mahasiswa yang dipromosikan di kanal-kanal ITB.

Yogi menjelaskan, skema pinjol ini justru memberatkan mahasiswa. Ia menilai UKT yang sudah mahal akan semakin mahal apabila mahasiswa menggunakan skema pinjol karena bunga yang dibebankan cukup tinggi.

“Solusi pinjaman ini, saya rasa ini hanya menambah beban mahasiswa. Mereka bayar UKT Rp12 juta saja itu nggak bisa, mereka ditawarkan solusi untuk menggunakan pinjol, tapi mereka harus membayar Rp15,5 juta selama satu tahun,” jelas Yogi.

“Ini hanya merupakan bom waktu yang hanya akan menyulitkan mahasiswa di masa mendatang,” sambungnya.

Menurutnya, tanpa adanya skema pinjol pun, ITB sudah memberlakukan penetapan UKT yang tidak berkeadilan.

Mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi, kata Yogi, tak memiliki opsi lain selain menggunakan skema pembayaran pinjol. Akibatnya, mahasiswa justru terjerat utang. 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU