> >

Cak Imin Gandeng Tom Lembong Hadapi Luhut: Kita Mau Adu Data

Rumah pemilu | 29 Januari 2024, 17:30 WIB
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar bersama Wakil Kapten Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin), Thomas Lembong atau Tom Lembong (kanan) dan pelawak Kirun di Purawisata, Yogyakarta, Senin (29/1/2024). (Sumber: Tatang Guritno/Kompas.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku siap meladeni tantangan adu data soal hilirisasi nikel oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Muhaimin mengaku bersiap meladeni tantangan Luhut bersama Co-Captain Timnas AMIN Tom Lembong.

Cak Imin membawa serta Tom Lembong ketika berkampanye di Purawisata, Yogyakarta, Senin (29/1/2024). Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga dibersamai oleh pelawak, Muhammad Syakirun alias Kirun.

Baca Juga: Muhaimin: Jangan Ngaku Pemuda kalau Berlindung di Balik Ketiak Opa-Opa

Setelah Tom Lembong menyapa hadirin, Cak Imin merangkulnya dan berkata bahwa mereka sedang bersiap-siap menghadapi Luhut.

"Jadi saya sama Pak Tom lagi siap-siap menghadapi Opung (Luhut)," kata Muhaimin dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.

Sebelumnya, Luhut menuduh Muhaimin berbohong soal tuduhan "hilirisasi ugal-ugalan" pemerintah. Luhut Binsar Pandjaitan pun menantang Muhaimin untuk terjun langsung ke area pertambangan nikel.

Ia mengatakan bahwa cawapres Anies Baswedan itu bisa menghubunginya kapan saja untuk bertemu di daerah hilirisasi dan mengklaim bahwa masyarakat di Morowali, Sulawesi Tengah dan Weda Bay, Maluku Utara menikmati hasil hilirisasi.

"Dia bilang Muhaimin (Cawapres nomor urut 1) mau minta ketemu saya. Dia ada nomor telepon saya, telepon aja kapan, (lalu) pergi dia sana (ke lokasi hilirisasi)," kata Luhut, Jumat (26/1).

Cak Imin smenyatakan bahwa hilirisasi yang dilakukan selama ini cenderung mendatangkan "mudarat" dibanding "maslahat."

Ia menyoroti eksploitasi nikel yang dinilainya berlebihan sehingga merusak alam dan tidak sesuai prinsip pembangunan berkeadilan.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU