> >

Golkar Dekati Demokrat, Upaya Rangkul SBY-AHY demi Jadikan Airlangga Bacapres?

Rumah pemilu | 29 April 2023, 19:47 WIB
Arsip. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Masjid Ainul Hikmah, Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (22/4/2023). (Sumber: ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengunjungi kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023) malam ini. Pertemuan tertutup ini dipandang sebagai bagian upaya Golkar menjadikan Airlangga sebagai bakal calon presiden (bacapres).

Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia mengaku pihaknya masih berketetapan mendaftarkan Airlangga sebagai bakal calon presiden. Namun, ia mengakui bahwa mereka butuh koalisi.

Ahmad pun enggan bicara lebih jauh mengenai kans retaknya Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, PPP) menyusul dukungan PPP kepada bacapres PDIP, Ganjar Pranowo. Ia sebatas menyatakan KIB masih berkomitmen bersama.

Baca Juga: PDIP dan PPP Segera Atur Strategi Ajak Parpol Lain Dukung Ganjar di Pilpres 2024

Mengenai kans menduetkan Airlangga dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ahmad juga enggan bicara banyak. Ia menyebut peluang itu bakal dibicarakan di pertemuan-pertemuan berikutnya.

"Tergantung pada pembicaraan-pembicaraan berikutnya. Ya pembicaraan apa saja dalam politik dimungkinkan. Apalagi soal pencalonan, Golkar dan Demokrat sudah bisa dapat tiket,” kata Ahmad dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (29/4).

Sementara itu, mengenai kans retaknya Koalisi Perubahan untuk Persatuan (Nasdem, Demokrat, PKS), Wakil Sekjen DPP Partai Nasdem Hermawi Taslim menegaskan, pertemuan Airlangga-SBY tidak akan merusak koalisi.

"Salah satu basis kami adalah saling kepercayaan, jadi kami tak ragu bahwa pertemuan ini (Airlangga-SBY) akan mengganggu koalisi, bahkan kami berharap koalisi kami semakin diperbesar,” katanya, mengisyaratkan bahwa KPP membuka pintu bagi Golkar untuk bergabung.

Hermawi menyebut KPP sudah sampai di tahap finalisasi penentuan bakal capres, Anies Baswedan. Sedangkan bakal cawapres akan ditentukan Anies setelah diberi masukan dari partai-partai koalisi.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya tak menampik perubahan susunan koalisi jelang pendaftaran bakal capres-cawapres Pemilu 2024. Ia menyebut, sebelum resmi didaftarkan, koalisi yang ada sebatas “kongkow politik.”

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU