> >

Kisah Para Porter di Stasiun: Ada yang Sudah 26 Tahun, Dibayar Seikhlasnya

Humaniora | 19 April 2023, 19:23 WIB
Harun, porter di Stasiun Pasar Senen yang mengaku sudah 26 tahun menekuni profesinya sebagai kuli angkut bagasi penumpang. (Sumber: Tribunnews/Rahmat W Nugraha)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang diminati publik, khususnya untuk angkutan mudik lebaran 2023. Menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 H, aktivitas di stasiun pun mulai padat.

Bicara soal stasiun tak lepas dari profesi porter, sebutan bagi orang yang biasa membawakan barang-barang para penumpang kereta api.

Mereka biasanya berjaga di gerbang stasiun, menanti penumpang yang membutuhkan jasanya.

“Pak, bisa dibantu menggunakan jasa porter,” terdengar suara seorang porter yang menawarkan jasanya di Stasiun Pasar Senen, Selasa (18/4/2023), dikutip dari Tribunnews.

Baca Juga: Cerita Ulifatun, Mudik dari Tangerang ke Jepara Kendarai Sepeda Motor Seorang Diri, Tempuh 642 Km

Adalah Harun, seorang porter tua mengenakan seragam bernomor 007. Di balik tubuh tuanya, dia biasa membawakan barang-barang dari penumpang kereta api.

Harun bercerita, dia sudah sejak 1997 menjalani profesi sebagai porter di stasiun.

“Bekerja jadi porter sejak 1997, ada sekitar 26 tahun. Dari pada nganggur, mending di sini,” ujar Harun.

Meski pendapatannya tak menentu, Harun mencoba bertahan demi menafkahi istri dan ketiga anaknya. Rata-rata pendapatannya pun hanya sekitar Rp150 ribu, itupun jika stasiun tengah ramai.

Terkadang, beberapa penumpang tak memberinya bayaran meski telah menggunakan jasanya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Fadhilah

Sumber : Tribunnews


TERBARU