> >

Cuaca Panas di Yogyakarta Tak Dipengaruhi Erupsi Gunung Merapi, Ini Penjelasannya

Sosial | 13 Maret 2023, 15:33 WIB
Dua pria memandang ke arah Gunung Merapi yang mengalami erupsi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 11 Maret 2023. (Sumber: AP Photo/Slamet Riyadi)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Suhu udara yang panas di wilayah DI Yogyakarta akhir-akhir ini tidak berkaitan dengan erupsi dari Gunung Merapi.

Hal ini diungkapkan oleh pakar iklim dan bencana Universitas Gadjah Mada (UGM) Emilya Nurjani.

Menurut Emilya, kenaikan suhu di wilayah Jogja lebih disebabkan oleh fenomena urban heat island yang umum terjadi di wilayah perkotaan.

Ketinggian Gunung Merapi yang mencapai 2.900 Mdpl juga membuat awan panas terbawa angin kencang dan berubah menjadi debu vulkanik tidak meningkatkan suhu secara signifikan.

Meskipun begitu, Emilya mengatakan, aerosol yang dihasilkan dari erupsi Gunung Merapi dapat berpengaruh pada peningkatan atau penurunan suhu tergantung pada arah angin.

Baca Juga: Ada Potensi Bahaya Gunung Merapi di Sisi Barat Laut, Ini Penjelasan BPPTKG

"Proses erupsi Merapi tidak memengaruhi suhu. Namun, aerosol yang dihasilkan mungkin akan berpengaruh dalam menaikan maupun mengurangi suhu, tergantung angin," papar dia, Senin (13/3/2023) dikutip dari Kompas.com.

"Debu vulkanik dari erupsi Merapi menutupi radiasi ke bumi sehingga panas yang akan dilepaskan ke atmosfer terganggu. Kondisi itu menyebabkan peningkatan suhu, tetapi tidak lama hanya 1-2 jam dan sangat lokal," bebernya.

Emilya juga menyebutkan minimnya dampak peningkatan suhu akibat erupsi Gunung Merapi di DIY salah satunya dikarenakan Indonesia sebagai negara tropis dengan lapisan troposfer atau lapisan terendah atmosfer dengan ketebalan 18 Km.

Hal ini memungkinkan debu vulkanik di lapisan troposfer dapat langsung dilepaskan karena tidak masuk ke lapisan stratosfer atau lapisan kedua atmosfer bumi.

Penulis : Danang Suryo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU