> >

Cuaca Panas di Yogyakarta Tak Dipengaruhi Erupsi Gunung Merapi, Ini Penjelasannya

Sosial | 13 Maret 2023, 15:33 WIB
Dua pria memandang ke arah Gunung Merapi yang mengalami erupsi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 11 Maret 2023. (Sumber: AP Photo/Slamet Riyadi)

Berbeda dengan kondisi di negara-negara Eropa yang hanya memiliki lapisan troposfer sekitar 6 Km.

Tipisnya lapisan troposfer di Eropa menyebabkan debu vulkanik yang dihasilkan dari erupsi gunung tidak hanya masuk ke lapisan troposfer namun juga hingga lapisan stratosfer.

Baca Juga: Gunung Merapi Terus Luncurkan Awan Panas, Hari ini Tercatat sudah 6 Kali!

Contohnya terjadi saat erupsi Gunung Eyjafjallajoekull pada tahun 2010 yang membuat debu vulkanik masuk hingga lapisan stratosfer dan berdampak pada iklim di kawasan Eropa.

Dampaknya masih dirasakan hingga saat ini di mana musim dingin di Eropa lebih parah dan musim panas menjadi sangat panas karena masih ada debu vulkanik di stratosfer.

"Debu vulkanik erupsi masuk sampai lapisan stratosfer dan terjerat di sana. Dampaknya masih terasa sampai sekarang di mana musim dingin di Eropa lebih parah. Begitupun saat musim panas menjadi sangat panas karena masih ada debu vulkanik di stratosfer. Kondisi ini berbeda dengan erupsi Merapi di tahun yang sama," tukasnya.

Penulis : Danang Suryo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU