> >

Laila Masih Menantikan Kehadiran Suami yang Hilang Bersama Ledakan Depo Pertamina Plumpang

Peristiwa | 6 Maret 2023, 11:11 WIB
Nur Laila saat ditemui di posko pengungsian PMI Jakarta Utara, Jakarta, Minggu (5/3/2023). (Sumner:ANTARA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wajah Laila masih menyiratkan rasa cemas kala menceritakan sosok suaminya, Ali Wardahna yang hingga kini belum diketahui keberadaannya seiring ledakan Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) lalu.

Usianya yang tak lagi muda, seakan masih berharap akan sosok teman hidupnya kembali menemani di hari-hari senja.

Tak terbayangkan kisah perpisahan ini berawal dari ledakan depo Pertamina yang kemudian diikuti amukan si jago merah yang sama sekali tak diharapkan kedatangannya. Semua cerita sedih itu tergambar dari sorot mata wanita bernama lengkap Nur Laila.

Wanita berusia 63 tahun itu mengisahkan perpisahan dengan suaminya saat ditemui di posko pengungsian di Kantor Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara pascakebakaran melanda Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan pada Jumat (3/3) malam seperti dikutip Antara, Senin (6/3/2023).

Baca Juga: Ada Pencuri hingga Warga Selfie di TKP Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Polisi Siagakan 400 Aparat

Masih jelas dalam ingatannya terakhir bertemu dengan sang suami sebelum detik-detik api dari kebakaran menjalar dari rumah ke rumah. Kala itu, sang suami berpamitan untuk mengunjungi temannya yang seorang pendeta. Laila hanya berdua bersama sang cucu yang berusia tujuh tahun di rumah kontrakan.

Tiba-tiba dari rumah kontrakannya itu dia mencium seperti bau gas dan terasa pedas di mata. Saking banyaknya gas yang masuk ke rumah membuatnya tak kuat menghirup sehingga membuat badannya hampir terjatuh.

Tak banyak pikir, segera saja dia menggendong sang cucu keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Padamnya lampu dan lalu lalang kepanikan orang-orang membuatnya harus cepat memutuskan mencari tempat teraman.

Tak semua barang berharga yang dibawanya, hanya surat-surat berharga seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan lainnya yang terbawa.

Di tengah suasana panik itu ia menemukan tempat aman dibantu oleh para petugas PMI, polisi, hingga pemadam kebakaran yang mengarahkannya untuk singgah di posko pengungsian.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU