> >

Elektabilitas Nasdem Meroket karena Dukung Anies, Surya Paloh: Semuanya Masih Dinamis

Rumah pemilu | 22 Februari 2023, 16:44 WIB
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) berbincang sejenak dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) pada acara Pengumuman Calon Presiden Pemilu 2024 yang diusung Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). (Sumber: KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)


JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas partainya mengalami kenaikan yang signifikan dalam jajak pendapat yang digelar pada Januari 2023. 

Diketahui dalam survei terbaru Litbang Kompas elektabilitas Partai Nasdem sebesar 7,3 persen atau mengalami kenaikan dibandingkan hasil survei yang sama pada periode 24 September-7 Oktober 2022 sebesar 4,3 persen.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Anies Baswedan Jadi Penyebab Elektabilitas Nasdem Naik

Menurut dia, hasil itu masih bisa berubah karena situasi politik Tanah Air dinilai masih amat dinamis. 

"Semuanya ini adalah hal yang dinamis dalam suatu progres. Jadi itu bukan semuanya hari ini, sebagai indikasi hari ini, ya, tapi kan ini panjang perjalanan, tapi kami berkewajiban untuk saling berusaha hadir, itu kewajiban," kata Surya Paloh di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (22/2/2023). 

Ia menyebut, partainya tak akan jumawa melihat tren positif yang diperoleh Partai Nasdem tersebut. 

"Nasdem sudah terbiasa surveinya rendah, naik sedikit baru napas aja, turun lagi," ujarnya. 

Peneliti Senior Litbang Kompas Toto Suryaningtyas menjelaskan partai besar dan punya identitas ideologis memiliki basis massa yang tetap. 

 

Basis massa ini sudah terbentuk oleh berbagai hal, mulai dari ketokohan, kesukaan terhadap partai.

Di sisi lain basis massa partai besar ini juga diisi oleh swing voter atau pemilih rasional yang dapat berubah pilihan sesuai dengan ide atau gagasan partai. 

"Deklarasi Anies Baswedan itu ada dampaknya, karena angkanya melompat 3 persen dari 4,3 menjadi 7,3 persen. Lompatan 3 persen itu signifikan karena Nasdem itu belum pernah mendapat lompatan 3 persen," ujar Toto di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Selasa (21/2/2023).

Toto menambahkan di sisi lain Partai Demokrat mendapat penurunan 5,3 persen padahal dalam tiga survei terakhir Demokrat mendapat kenaikan. 

Baca Juga: NasDem Sebut Politik Tanpa Mahar dan Calonkan Anies Bikin Melonjak secara Elektabilitas

Faktor penyebabnya adalah merosotnya pemilih Anies Baswedan di Demokrat.

"Suaranya pindah ke Nasdem, tapi kita tidak bisa memastikan satu per satu ya. Tapi gelagatnya statistiknya demikian," ujar Toto.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU