> >

Buntut Pencopotan Anak Haji Lulung, Wakil Ketua PPP DKI Jakarta Mengundurkan Diri

Politik | 6 Februari 2023, 14:35 WIB
Guruh Tirta Lunggana (kiri) dan Riano Ahmad (kanan) di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2022). Riano P Ahmad mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPW PPP DKI Jakarta Bidang Organisasi Keanggotaan Kaderisasi (OKK). (Sumber: Kompas.com/Singgih Wiryono)

JAKARTA, KOMPAS.TV  - Buntut pencopotan Guruh Tirta Lunggana dari posisi Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Riano P Ahmad pun mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPW PPP DKI Jakarta Bidang Organisasi Keanggotaan Kaderisasi (OKK).

Kepada wartawan, Riano menyebut, ia tidak bisa menerima nasib Guruh selaku anak dari Abraham Lunggana alias Haji Lulung, yang didepak dari DPW PPP DKI.

"Perlu juga saya sampaikan, bahwa saya tidak rela adik saya Tirta Lunggana diperlakukan tidak  adil oleh elite PPP," ucap dia, Senin (6/2/2023), dikutip Kompas.com.

 

"Pada akhirnya, saya berkesimpulan bahwa Plt Ketum Mardiono tidak mengehendaki orang-orang almarhum Haji Lulung berada di dalam kepengurusan DPW PPP DKI. Inilah yang membuat saya akhirnya memutuskan mundur," sambungnya.

Baca Juga: Sambangi NasDem Tower, Anak Haji Lulung Sampaikan Dukungan untuk Anies Baswedan sebagai Capres

Riano juga mengaku mundur karena keputusan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono yang mendepak sejumlah ulama dan habib asal Betawi dari jajaran Majelis Syariah DPW PPP DKI.

"Keputusan Plt (Ketua Umum PPP) Mardiono memecat para ulama dan habaib dari jajaran Majelis Syariah DPW PPP DKI membuat saya harus bersikap," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Riano juga menyatakan bahwa mundur dari kepengurusan DPW PPP DKI Jakarta itu merupakan hal yang berat baginya.

"Ya, betul (mundur dari DPW PPP DKI). Meskipun harus saya katakan, sebenarnya ini sangat berat buat saya," sebut Riano.

Riano sendiri termasuk dalam kelompok yang dia sebut "orang-orang Haji Lulung". Ia mengikuti jejak Lulung untuk pindah ke PAN pada 2019, namun kemudian  kembali ke PPP ketika Lulung juga pindah ke partai itu pada 2021.

Untuk diketahui, Mardiono mencopot Guruh Tirta Lunggana melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 0790/SK/DPP/W/I/2023.

Dalam SK itu, ketua DPW PPP DKI diisi oleh Syaiful Rahmat, sementara Guruh turun jabatan menjadi sekretaris DPW PPP DKI.

Sejumlah tokoh PPP DKI Jakarta pun memproter pencopotan itu, karena dianggap tak sesuai ketentuan.

Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta 2014-2019 Maman Firmansyah berujar, pencopotan Guruh tak sesuai anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) tentang masa waktu Formatur Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP DKI.

Maman menyebut pencopotan itu juga merupakan langkah politik penghancuran suara untuk PPP di Jakarta.

Baca Juga: Waketum PPP: Tidak Ada yang Bisa Melarang Bicara Penundaan Pemilu

"Ini sangat memprihatinkan karena keputusan itu (pencopotan Guruh) juga tidak berkorelasi dengan kepentingan perbaikan suara PPP di Jakarta," tutur Maman dalam keterangannya, Senin (23/1/2023), dikutip Kompas.com.

Saat itu ia juga menilai bahwa langkah Mardiono mencopot Guruh sebagai tindakan yang semena-mena, dan tidak mempunyai niat baik untuk memperbaki suara PPP di Ibu Kota.

"Bagi saya, ini (pencopotan Guruh) kesewenang-wenangan dan (Mardiono) tidak mempunyai niat baik untuk memperbaiki suara PPP ke depan," sebut Maman.

Tak hanya soal pencopotan Guruh, ia juga mempertanyakan keputusan Mardiono yang merombak komposisi ulama dan habib dalam majelis syariah DPW PPP DKI Jakarta.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com


TERBARU