> >

Kronologi Penculikan dan Pembunuhan Bocah di Makassar untuk Dijadikan Korban Penjualan Organ Tubuh

Kriminal | 11 Januari 2023, 07:00 WIB
Detik-detik anak laki-laki, MFS berumur 11 tahun dibawa oleh pelaku AD untuk dijadikan korban penjualan organ tubuh. Korban MFC ditemui pelaku di depan mini market di Jalan Batua Raya, Makassa, Minggu (8/1/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Seorang anak laki-laki, Muh Fadli Sadewa (11), ditemukan tewas setelah dilaporkan hilang sejak Minggu (8/1/2023).

Jasad MFS ditemukan dengan kondisi kedua kaki dan tangan terikat di kolong jembatan, Inspeksi Kanal Timur Waduk Nipa-Nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (10/1/2023) dini hari.

Polrestabes Makassar berhasil menangkap pelaku penculikan dan pembunuhan MFS. Pelaku merupakan pelajar SMA di Kota Makassar yakni AD (17) dan MF (14).

Dalam pemeriksaan pelaku menculik korban di depan mini market di Jalan Batua Raya, Makassar. Korban diajak pelaku untuk membantu membersihkan rumah dengan iming-iming uang Rp50 ribu. 

Baca Juga: 2 Remaja di Makassar Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun untuk Jual Organ

Saat pemeriksaan juga terungkap motif pelaku mengaku menculik dan membunuh korban lantaran tergiur uang dari penjualan organ dan berencana menjual organ tubuh korban.

Plt Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKP Jufri Natsir mengungkap kronologi para tersangka usia remaja ini terlibat kasus penjualan organ manusia.

Awalnya pelaku membuka akun Facebook iklan membuka penjualan organ tubuh manusia. Dari sana pelaku terobsesi mencari organ tubuh manusia.

Minggu (8/1/2023) sekitar pukul 17.00 WITA tersangka AD mulai melancarkan aksinya hingga bertemu korban. 

Di Jalan Batua Raya AD bertemu korban dan memanggil korban untuk diajak membersihkan rumah dengan iming-iming imbalan uang Rp50 ribu.

Baca Juga: Ayah Siswi SMA Jaktim yang Hilang Duga Anaknya Jadi Korban Penculikan dan Dieksploitasi

Korban kemudian dibonceng ke rumah rekan AD berinisial MF. Setelah menemui rekannya, pelaku AD kemudian membonceng korban dan rekannya ke rumah di kawasan Batua Raya, Makassar.

"Setelah sampai di rumah, AD membunuh korban. Eksekusi dilakukan di kamar tamu hingga meninggal," ujar Jufri saat dihubungi di program Kompas Malam KOMPAS TV, Selasa (10/1/2023).

Jufri menjelaskan otak pelaku penculikan dan pembunuhan adalah AD yang diketahui masih duduk di bangku kelas 12 SMA di Makassar. Sedangkan MF merupakan rekan sekolah AD kelas 10 SMA. 

"Motivasinya AD ini ingin cepat kaya, apabila menjual organ dibeli dengan uang dolar maka akan cepat kaya," ujar Jufri.

Baca Juga: Inikah Pencurian Organ Tubuh Anak Pertama Di Indonesia - AIMAN ( Bag 3 )

Tidak Mendapat Respons

Jufri menambahkan setelah membunuh korban, pelaku AD kemudian mengirim pesan ke akun Facebook yang mengunggah penjualan organ manusia.

Pesan yang disampaikan, pelaku sudah memiliki organ tubuh yang ingin dijual. Setelah ditunggu selama satu jam lebih, akun Facebook tersebut tak membalas pesan pelaku.

Pelaku AD panik dan bersama rekannya MF membuang jasad korban ke Inspeksi Kanal Timur Waduk Nipa-Nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros pada Minggu (8/1/2023) malam.

Baca Juga: Terekam CCTV! Keberadaan Terakhir Anak Usia 4 Tahun yang Diduga Jadi Korban Penculikan di Cilegon

Setelah dilakukan penelusuran pelaku bertindak atas kemauan dirinya sendiri dan bukan bagian dari jaringan penjualan organ manusia. 

Munculnya inisiatif pelaku setelah membuka akun penjualan organ tubuh di media sosial dan dibaca melalui akunnya. Jika hal tersebut dilakukan maka pelaku berpendapat dapat memperkaya dirinya. 

"Setelah kami lakukan pemeriksaan intensif, pelaku juga bingung dan tidak jelas. Yang melatarbelakangi pembunuhan ini karena terobsesi uang penjualan organ tubuh untuk cepat kaya," ujar Jufri.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU