> >

BMKG Prediksi Akan Ada Cuaca Ektrem di Masa Mudik Libur Nataru

Peristiwa | 20 Desember 2022, 23:05 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan peningkatan curah hujan ini akan berpengaruh pada proses evakuasi korban erupsi Gunung Semeru, Kamis (9/12/2021). (Sumber: KOMPAS TV)

Seruak dingin Asia ini, kata Dwikorita, dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat, selatan. Serta meningkatkan pembentukan awan-awan hujan menjadi lebih intensif di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara. 

Ketiga, adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif cukup masif.

Awan konvektif yakni awan yang dihasilkan proses konveksi akibat pemanasan radiasi surya.

"Dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi. Dikhawatirkan dapat mencapai ektrem dan juga terjadinya peningkatan kecepatan angin permukaan serta peningkatan tinggi gelombang di sekitar," ujar Dwikorita.

Baca Juga: Saat Libur Nataru Diprediksi 2,73 Juta Kendaraan Keluar Jabodetabek, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya

Keempat, terpantaunya aktivitas gelombang atmosfir. Dwikorita menjelaskan ada beberapa aktivitas gelombang atmosfir yaitu fenomena Madden Julian oscillation yang kurang lebih merupakan fenomena pergerakan arak-arakan awan hujan dari arah Samudera Hindia di sebelah timur Afrika.

Arak-arakan awan hujan ini melintasi Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik melewati kepulauan Indonesia. 

"Kebetulan pada periode Nataru pergerakan awan-awan itu pas melintasi Indonesia. Kemudian bersamaan dengan aktivitas Monsoon Asia yang semakin meningkat bersamaan dengan seruak udara dingin dan bersamaan dengan terjadinya pembentukan potensi tekanan rendah yang dapat berkembang menjadi bibit siklon atau bahkan kemungkinan dapat berkembang menjadi siklon," ujar Dwikorita.

Dwikorita menambahkan bersamaannya empat aktivitas tersebut maka dikhawatirkan mengakibatkan cuaca eksterm di berbagai wilayah Indonesia terutama di wilayah bagian selatan Indonesia, juga bagian tengah dan timur. 

Baca Juga: Beredar di Medsos Ada Gempa dan Tsunami Besar di 20 Desember sampai 23 Januari, Ini Kata BMKG

"BMKG memperkirakan terdeteksi adanya potensi untuk siaga terjadinya cuaca ektrem pada periode tanggal 21 hingga 23 Desember 2022 di 12 provinsi. Kemudian 24 Desember potensi siaga di 3 provinsi sedangkan hujan intensitas lebat hingga sangat mulai periode 25 Desember hingga 1 Januari 2023 perlu di waspadai 11 provinsi," ujar Dwikorita. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU