> >

Dari Peristiwa Bom Bandung, Kepala BNPT Blak-blakan Markas Polisi Jadi Target Balas Dendam Teroris

Peristiwa | 8 Desember 2022, 09:37 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar saat di Polsek Astana Anyar, Bandung, bicara soal markas polisi yang diakuinya kerap dijadikan sasaran serangan teroris salah satunya lewat aksi bom bunuh diri. (Sumber: Kompas TV/Dedik Priyanto)

BANDUNG, KOMPAS.TV - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, mengungkapkan, markas polisi kerap dijadikan teror lantaran polisi yang terdepan mengancam eksistensi kelompok itu.  

Terkini, bom meledak di Kantor Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022) pagi. 

Bom Bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar itu menewaskan dua orang, pelaku dan seorang anggota polisi bernama Aipda Sofyan, serta 10 anggota polisi lainnya yang jadi korban.  

Boy Rafli Amar lantas cerita, teror terjadi di beberapa tempat belakangan ini, termasuk sasarannya markas polisi, seraya meminta agar waspada. 

"Kenapa jadi sasaran kepolisian? Selama ini di kalangan pelaku terorisme, kepolisian selama ini dianggap terdepan jadi ancaman bagi mereka," paparnya saat mengunjung Mapolsek Astana Anyar yang menjadi lokasi serangan bom bunuh diri, dalam Breaking News Kompas TV, Kamis (8/12).

"Mereka selalu ingat proses penegakan hukum dilakukan terhadap kelompok jaringan terorisme itu unsur kepolisian," sambungnya. 

Baca Juga: Sehari Usai Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Masih Tutup, Urus SKCK Pindah ke Polrestabes Bandung

Maka dari itu, ia menyebutkan secara psikologis, para teroris ini menginginkan balas dendam kepada polisi, target salah satunya markas kepolisian. 

"Jadi secara psikologis, di kalangan mereka polisi sebagai target sebagai balas dendam," paparnya

"Sayang sekali, ada yang gugur, di antaranya warga yang buat laporan di kepolisian," sambungnya. 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU