> >

Baru 3 Langkah Lari Tanah Langsung Menimbun, Mulyadi: Saya Ikhlas kalau Hidup Berakhir saat Itu

Peristiwa | 26 November 2022, 20:16 WIB
Muhammad Mulyadi, warga Mangunkerta, Cugenang, Cianjur, yang menjadi saksi kengerian longsor akibat gempa Cianjur, Senin (21/11/2022). (Sumber: Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama)

CIANJUR, KOMPAS.TV - Muhammad Mulyadi, warga Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur, menjadi saksi kengerian longsor akibat gempa Cianjur yang terjadi Senin (21/11/2022) kemarin.

Mulyadi menjadi salah satu korban yang merasakan ngerinya tertimbun reruntuhan tanah longsor, pasca gempa magnitudo 5,6 itu.

Saat itu, dia sedang berada di tokonya. Gempa pun terjadi dan membuat tanah di sekitar tokonya longsor. 

Baca Juga: Cerita Perjuangan Dua Ibu Korban Gempa Cianjur, Melahirkan di Bawah Tenda Pengungsian

“Kejadiannya begitu cepat. Saat itu saya habis salat. Lalu, sekitar empat detik dari gempa, tanah langsung longsor,” kata Mulyadi mengawali ceritanya, Sabtu (26/11/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.

“Saya juga baru lari tiga langkah, tanah langsung menimpa saya semua,” sambungnya.

Pria 37 tahun itu pun harus menunggu pertolongan selama lebih dari satu jam. Selama itu pula, dia menahan sakit dengan posisi tengkurap. Runtuhan tanah dan bangunan berada di atas tubuhnya berusaha ditahan.

Mulyadi mengaku hanya bisa pasrah. Pasalnya, napasnya sudah hampir habis. Penglihatannya kabur. Namun, dia tetap berharap bisa terus melanjutkan hidup. Sebab, anaknya masih kecil.

"Saya sudah pasrah, napas pun sudah habis, bahkan penglihatan sudah kabur. Saya hanya bisa berzikir, dan sudah ikhlas kalau hidup saya akan berakhir saat itu. Namun, saya harus tetap sadar, anak saya masih pada kecil," ucapnya dengan berurai air mata.

Baca Juga: Kisah Nunu Nuhaidin Gendong dan Selamatkan 4 Lansia Tertimbun Longsor Gempa Cianjur: Ini Amang Saya

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Tribunnews


TERBARU