Kompas TV nasional peristiwa

Cerita Perjuangan Dua Ibu Korban Gempa Cianjur, Melahirkan di Bawah Tenda Pengungsian

Kompas.tv - 25 November 2022, 05:45 WIB
cerita-perjuangan-dua-ibu-korban-gempa-cianjur-melahirkan-di-bawah-tenda-pengungsian
Dua ibu korban gempa Cianjur, Hani dan Dewi, melahirkan bayinya di bawah tenda pengungsian. (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bencana gempa Cianjur menghadirkan kisah-kisah haru. Di antaranya kisah Hani dan Dewi, dua ibu yang melahirkan di bawah tenda pengungsian.

Hani, warga Kampung Genjot, Kecamatan Cugenang, melahirkan anaknya sehari selepas gempa. Saat itu, ia merasakan kontraksi. Menggunakan motor, sang suami bergegas mengantarnya menuju Puskesmas Cugenang.

Hani dan suaminya berupaya menembus kemacetan akibat kekacauan yang terjadi akibat gempa: warga yang panik dan seliweran ambulans serta kendaraan pengangkut logistik bantuan. 

Setiba di lokasi, ia diarahkan menuju posko kesehatan.

Setelah menghabiskan waktu enam jam, Hani akhirnya melahirkan bayinya yang diberi nama Devia. Proses kelahiran bayi prematur itu berlangsung di bawah tenda pengungsian.

"Lahirnya sih pas (usia kandungan-red) 8 bulan lebih 2 minggu, jadi belum masuk perkiraan," kata Hani, seperti dilaporkan jurnalis Kompas TV Insan Maulana Firdaus, Kamis (24/11/2022).

Dalam tenda pengungsian, Hani sempat berharap dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sempat mengunjungi para korban gempa Cianjur.

"Tadinya mau menunggu Pak Jokowi, (bayinya) mau dikasih nama sama Pak Jokowi, cuma Pak Jokowinya (ternyata) nggak ke sini," imbuh dia.

Baca Juga: Menangis, Seorang Ibu Cerita Keluarganya Jadi Korban Gempa Cianjur: Bajunya Ketemu Orangnya Belum

Sedikit berbeda dengan Hani, Dewi, warga Desa Mangunkerta, justru melahirkan anak keempatnya pada hari gempa Cianjur bermagnitudo 5,6 mengguncang pada Senin (21/11) lalu.

Saat gempa mengguncang, tuturnya, dia berlari untuk menyelamatkan diri. Saat berlari itulah, Dewi sempat terjatuh.

"Sempat takut janin kenapa-kenapa, karena nggak ada gerakan. Pas diperiksa juga nggak ada detak jantung janin," kata Dewi, Kamis (24/11).

Untuk mengetahui kondisi kandungannya, ia kemudian dibawa ke Puskesmas Cugenang. 

"Terus dirangsang, akhirnya ada, dan kontraksi Selasa malam, di situ baru mulai lahiran," tutur dia. 

Oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, anak Dewi yang lahir di bawah tenda pengungsian itu diberi nama Gempita.

Baca Juga: 3 Hari Berlalu, Korban Gempa Cianjur Masih Cari Anaknya di Reruntuhan: Saya Pasrah sama Gusti Allah…


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.