> >

Pakar Bahasa: Meme Sindiran kepada Ibu Negara Iriana Jokowi Bisa Memicu Perpecahan Kebangsaan

Hukum | 20 November 2022, 05:35 WIB
Pakar Forensik Bahasa Universitas Nasional Wahyu Wibowo di program Kompas Malam KOMPAS TV, Sabtu (19/11/2022). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemilik akun Twitter @KoprofilJati disebut memiliki niat untuk memberikan ujaran kebencian dan penghinaan.

Hal ini diungkap Pakar Forensik Bahasa Universitas Nasional Wahyu Wibowo terkait kicauan pemilik akun Twitter @KoprofilJati yang diduga menyindir Ibu Negara Iriana Joko Widodo. 

Wahyu menjelaskan dalam penggunaan bahasa ada tiga unsur yang bisa diteliti. Pertama niat, wujud dan kesan atau respons yang muncul dari pembaca.

Menurutnya unggahan pemilik akun tersebut sudah memiliki niat untuk menghina dan memfitah.

Baca Juga: Reaksi Gibran dan Kaesang Tanggapi Meme Foto Iriana dan Ibu Negara Korsel

"Fitnah itu kan tuduhan tidak benar," ujar Wahyu di program Kompas Malam KOMPAS TV, Sabtu (19/11/2022).

Wahyu menambahkan di negera yang memiliki budaya yang besar, nilai Ibu sangat tinggi. Makanya konteks bahasa yang tidak etis dan cocok akan dijaga serta tidak diucapkan kepada Ibu.

Seseorang yang tidak menjaga bahasa kepada Ibu akan dinilai tidak memiliki etika. Bahkan bisa menjadi pemicu perpecahan dalam kebangsaan dan kenegaraan. 

"Sobeknya persatuan dan kesatuan bangsa itu seperti ini gara-garanya, tidak memiliki etika," ujar Wahyu.

Baca Juga: Belum Ada Laporan Polisi, Pembuat Meme Foto Iriana dan Ibu Negara Korsel Diduga Warga Bantul

"Kebebasan kita berbatas dengan orang lain itu etika namanya," sambung Wahyu.

Wahyu berharap ada tindakan tegas dari kepolisian dalam menyikapi hal ini. Kepolisian sebagai penjaga keamanan dan keteriban dapat mencegah pemicu perpecahan dalam kebangsaan, baik nantinya bersifat sanksi pidana atau memberi pengayoman kepada masyarkat. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU