> >

Penjelasan PAM Jaya soal Air Tanah Jakarta Utara yang Tercemar Bakteri Escherichia Coli

Kesehatan | 15 November 2022, 01:05 WIB
Ilustrasi penggunaan air tanah. Seorang warga memindahkan air dari jerigen ke dalam rumahnya di Muara Kamal, Jakarta, Kamis (11/7/2019) (Sumber: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin angkat suara soal air tanah di Jakarta Utara yang disebut tercemar bakteri Escherichia coli (E-coli). 

Seperti diketahui, pencemaran air tanah di Jakarta Utara ini diungkap oleh Ketua Komisi D DRPD DKI Jakarta Ida Mahmudah.

Arief menjelaskan pencemaran itu disebabkan air tanah yang mulanya digunakan secara eksploitatif dan lapisan tanah semakin tipis.

"Kemudian (tanah) mudah korosi. Pada saat korosi, kan di rumah itu ada septic tank dan sumur yang berdekatan," ucapnya dikutip dari Kompas.com, Senin (14/11/2022).

"Jadi, itu yang kemudian tak ada batasan di antara septic tank dan sumur sehingga air bersih yang ada di bawah tanah mudah terkontaminasi," lanjut dia.

Arief menambahkan kadar pencemaran E-Coli di wilayah pesisir Jakarta memang cukup tinggi. Namun, dalam kesempatan itu, ia mengaku tak ingin membuat warga merasa khawatir karena adanya pencemaran tersebut.

Baca Juga: Anies Teken Pergub Nomor 93 Tahun 2021, Penggunaan Air Tanah di Jakarta Mulai Dilarang Tahun Depan

PAM Jaya, kata Arief, memang memiliki pekerjaan rumah untuk menyediakan kebutuhan air bersih melalui pipa di sana, sehingga masalah cemaran air tanah ini bisa teratasi.

"Jadi E-Coli nya sudah cukup besar, tinggi, terutama di daerah Jakarta yang berdekatan dengan laut ya," ungkapnya.

Ia mengingatkan warga agar memasak air tanah dengan matang untuk meminimalisir pencemaran E-Coli.

Penulis : Kiki Luqman Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU