> >

17 Juta Data Informasi Pelanggan PLN Diduga Bocor dan Diperjualbelikan, Ini Penjelasan PLN

Peristiwa | 19 Agustus 2022, 19:39 WIB
Ilustrasi penggunaan PLN Mobile. (Sumber: PLN)

JAKARTA, KOMPAS.TV Dugaan kebocoran data melanda pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Data tersebut terpantau lewat akun “loliyta” melalui forum daring Breach Forums yang menjual lebih dari 17 juta data informasi pelanggan PLN.

Dalam unggahannya, penjual menyebutkan data yang dijual termasuk informasi ID pelanggan, nama konsumen, alamat konsumen, hingga informasi besarnya penggunaan listrik dalam kWh (satuan energi dalam kilowatt jam), dan tipe energi. Penjual juga tidak menyebutkan harga dan hanya memberikan 10 sampel data dari 17 juta informasi pelanggan PLN yang dijualnya itu.

Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan pantauan, sampel yang diberikan itu seluruhnya milik pelanggan PLN yang ada di Aceh. Data diduga berasal dari server pusat PLN.

Baca Juga: Ramai Tagihan Listrik Rp80 Juta, PLN Sebut Temukan Error di Meteran Listrik berujung Pelanggaran

Peneliti keamanan siber independen yang juga seorang bug hunter (pemburu lubang keamanan internet), Afif Hidayatullah, membenarkan data yang dijual di Breach Forums itu milik PLN. Alasannya, terdapat informasi jenis energi, kWh, alamat, hingga nomor meter.

"Hanya saya belum tahu (data) ini dari pusat atau cabang PLN. Hanya saja, data seperti informasi itu kemungkinan disimpan di server pusat," ujarnya.

Ada sejumlah alasan yang membuat Afif meyakini data yang dijual itu benar milik PLN di server pusat. Pertama, jumlah data yang dibocorkan terlalu besar. Bila melihat sampel data yang diberikan, semuanya berasal dari pelanggan PLN di Aceh.

"Padahal, penduduk Aceh berdasarkan informasi di internet saja hanya ada sekitar 5 juta lebih," kata Afif.

Kedua, dari sampel yang disertakan, informasi pelanggan yang dibocorkan juga lengkap, seperti ID, Idpel, Name, Consumer Name, Energy Type, Kwh, Address, Meter No, Unit Upi, Meter Type, Nama Unit Upi, Unit Ap, Nama Unit Ap, Unit Up, Nama Unit Up, Last Update, Created At.

"Jelas yang mengeluarkan data tersebut hanya PLN. Tidak ada lagi di Indonesia yang mencatat informasi tersebut dengan jumlah sampai 17 juta lebih," ucapnya.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU