> >

Putra Abu Bakar Ba'asyir Sebut Ayahnya Sudah Lama Mengakui Pancasila

Agama | 3 Agustus 2022, 14:05 WIB
menjalani sidang kasus terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2011). (Sumber: KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Putra Abu Bakar Ba’asyir, Abdul Rochim, menyatakan video yang beredar tentang pengakuan Pancasila dari ayahnya terjadi di momen buka puasa Ramadan tahun 2022.

Meski begitu, kata dia, pengakuan soal Pancasila oleh Abu Bakar Ba’asyir sebenarnya terjadi sudah lama.

Bahkan, dalam pengakuannya, Abu Bakar Ba’asyir dalam banyak momen justru membicarakan Pancasila.

Ia juga menyebutkan, yang ditolak ayahandanya adalah pemaksaan pancasila yang terjadi sejak zaman orde baru yang disebutnya menyisihkan Islam. 

“Jadi penerimaan terhadap pancasila itu sudah lama. Yang ditolak sebenarnya adalah konsep yang mempertentangkan ideologi apa pun dengan Islam. Apa pun itu beliau akan menolak. Termasuk Pancasila,” paparnya dalam sambungan telepon dengan KOMPAS.TV Rabu (3/8/2022).

“Kalau pandangannya soal Islam tetap ya. Ia tetap menolak islam dipertentangkan dengan ideologi apa pun. Ketika ada konsep diadu dengan, islam dihadapkan dengan ideologi apa pun ya beliau menolak konsep itu,” sambungnya.

Ia pun cerita, banyak orang menilai sosok ayahanda sebagai orang yang keras, tapi sebenarnya tidak.

Itu kata dia,  terbukti dengan video yang beredar tentang pengakuan Pancasila.

“Mungkin karena zaman dulu tidak seperti sekarang yang banyak teknologi atau media sosial, jadi banyak orang baru tahu sikap beliau itu,” ungkapnya.

Baca Juga: Ini Momen Abu Bakar Ba’asyir Mengakui Pancasila Bukan Syirik, Keluarga Sebut Terjadi saat Ramadan

Menolak Pemaksaan Pancasila Zaman Orba

Iim, sapaannya, lantas cerita, ayahanda menolak pemaksaan ideologi Pancasila yang terjadi sejak zaman orba yang dinilainya menyisihkan Islam.

“Pancasila itu bisa dilihat, sejak zaman orba pihak Pancasila itu disebut saingan dari islam. Dipaksakan. Itu yang ditolak beliau,”ungkapnya.

Ia bahkan menyebut, dalam banyak dakwah beliau selama ini sebenarnya tidak seperti yang dituduhkan, yakni ia anti-pancasila atau enggan berdialog.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU