> >

Bambang Pacul Sebut Ganjar Siap Menerima Keputusan Megawati Soal Pemilu 2024

Politik | 22 Juni 2022, 19:39 WIB
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022). Bambang Pacul sapaan akrabnya menyebut Ganjar Pranowo siap menerima keputusan dari Megawati Soekarnoputri soal Pemilu 2024. (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS TV- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengungkap makna penting dari salam komando antara dirinya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Diketahui, salam komando itu tertangkap di video siaran langsung di akun YouTube PDI Perjuangan, sebelum mulainya acara pembukaan Rakernas PDIP II, Selasa (21/6/2022) kemarin. 

Baca Juga: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa Jadi Usulan Teratas Capres Nasdem

Menurut dia, salam komando menandakan dirinya dan Ganjar sudah dalam satu barisan mendukung keputusan partai menyangkut Pemilu 2024.

"Artinya kami siap menerima komando. Pak Ganjar dan Bambang Pacul siap menerima komando sebagai sesama kader partai. Siapa yang beri komando? Paham sendiri. Jadi artinya sudah satu komando bos," kata Bambang Pacul di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Rabu (22/6).

Ia menyebut, salam komando antara Ganjar dengan dirinya menandakan ada satu frekuensi yang sama.

"Kalau bicara satu frekuensi dan tidak itu dikau yang mengartikan. Bambang Pacul tidak mengartikan, tetapi salam komando dimana pun artinya sama. Siap menerima perintah," ujarnya.

Bambang Pacul sebelumnya sempat menggunakan diksi celeng bagi sukarelawan Ganjar asal PDIP yang terang-terangan mendukung Gubernur Jawa Tengah itu untuk maju di Pilpres 2024.

Ia mengatakan, diksi celeng tidak berlaku lagi bagi PDIP. Sebab, diksi tersebut hanya dipakai apabila ada kader yang menyimpang dari garis partai.

"Siapa pun kalau ini, kan, kata-kata Pak Sidik Djojosukarto. Ketika sedikit ada ini, waktu PNI itu, kan, mohon izin, lah, bahasa celeng dan banteng itu beliau. Maka orang-orang PNI lama kalau melihat anaknya nakal, "oh celeng kamu". Karena tidak nurut, tidak berada dalam barisan," katanya.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU