> >

9 Rumpun Besar 100 Tahun NU: dari Kumpulkan Tokoh Agama Dunia hingga Olahraga

Sosial | 20 Juni 2022, 22:03 WIB
Yenny Wahid menjelaskan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengelompokkan kegiatan jelang hari ulang tahun NU yang ke-100 menjadi sembilan rumpun besar. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengelompokkan kegiatan jelang peringatan hari ulang tahun (Harlah) NU yang ke-100 menjadi sembilan rumpun besar.

Yenny Wahid selaku panitia pelaksana (OC) Peringatan 100 tahun Nahdlatul Ulama mengatakan, 100 tahun NU akan jatuh pada tahun depan.

“Rencana PBNU memperingati Harlah 100 tahun NU, yang secara kalender Hijriyah akan dicapai tahun depan, tetapi rangkaian acaranya sudah kita mulai tahun ini,” kata Yenny, dalam konferensi pers yang ditayangkan langsung di kanal Youtube Kompas TV, Senin (20/6/2022) malam.

Menurutnya, ada beberapa hal yang akan dilakukan dalam kegiatan yang bertema ‘Mendigdayakan Nahdlatul Ulama’, dalam menyambut satu abad tersebut.

Yang paling utama, kata Yenny, adalah melakukan kontekstualisasi ulang dari berbagai macam gerakan yang menjadi dasar dari NU selama ini.

“Misalnya adalah yang berkaitan dengan ekonomi ummat, berkaitan dengan pemikiran-pemikiran NU yang berakar pada tradisi, dan berkontribusi pada pembentukan dunia yang berkeagamaan. Lalu juga kepemimpinan dunia yang mengakar pada tradisi,” tuturnya.

Baca Juga: Bendum PBNU Mardani Maming Belum Terima Surat Penetapan Tersangka KPK: Kami Tunggu Secara Resmi

Ketiga, lanjut Yenny, agenda strategis untuk menuju kebangkitan kembali secara kolektif.

Kesadaran warga NU tentang mandat peradaban yang harus dilaksanakan dalam berbagai hikmah.

Nantinya akan ada sembilan rumpun besar yang akan dilakukan dalam perayaan peringatan 10 tahun Nahdlatul Ulama.

Yang pertama adalah kegiatan R20, yakni forum dialog pemimpin agama-agama sedunia. 

Dengan tujuan menyatukan pandangan berkaitan isu strategis yang ada di dunia saat ini.

Dalam kegiatan itu, NU akan mengundang tokoh-tokoh agama untuk hadir dan mewakili agama-agama di dunia.

Mereka adalah para tokoh yang punya peran strategis di dunia saat ini.

Kedua, highlight dari kegiatan ini adalah muktamar internasional fikih peradaban.

Dalam kegiatan itu, para pemikir dan ahli fikih dari berbagai belahan dunia akan diundang untuk hadir.

“Dan merumuskan pemikiran-pemikiran yang berlandaskan pada fikih, namun berorientasi pada pembentukan tatanan dunia yang adil dan berkeadaban,” ungkapnya.

Ketiga, festival tradisi senusantara yang akan menggali dan menguatkan kembali tradisi-tradisi yang telah dipakaikan oleh masyarakat Islam di Nusantara selama ini.

Berikutnya adalah gerakan kemandirian NU yang meliputi inovasi-inovasi di bidang ekonomi dan juga upaya-upaya untuk mengatasi persoalan-persoalan besar.

Salah satu isu yang akan diangkat adalah tentang lingkungan hidup yang menjadi ancaman dari seluruh dunia.

“Berikutnya adalah NU Tech, karena NU dalam menghadapi abad kedua tentu harus siap untuk menggunakan platform yang sejalan dengan dunia yang saat ini menggunakan teknologi,” katanya.

“Banyak anak muda NU yang  sebetulnya sudah berkecimpung dalam dunia teknologi, yang kita harapkan bisa memberi kontribusi besar dalam perkembangan teknologi di tanah air kita,” harapnya.

Kemudian, berikutnya adalah pekan olahraga NU. Menurut Yenny, banyak sekali bibit-bibit atlet, atau bahkan atlet yang sebetulnya berasal dari kalangan NU.

Capaian dalam bidang olahraga, lanjut Yenny, menjadi salah satu indikator sebuah negara itu dianggap negara maju atau tidak.

“Karena dia sudah beranjak dari persoalan-persoalan mendasar, sudah masuk ke dalam persoalan aktualisasi diri, dan ajang olahraga menjadi salah satu sarana aktualisasi diri sebuah bangsa. Ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan solidaritas bersama, untuk meningkatkan sportivitas bangsa,” jelasnya.

Berikutnya adalah anugerah tokoh anahdhoh atau inspiratif yang selama ini telah bekerja.

“Mungkin ada sebagian yang bekerja secara senyap tapi memberikan dampak yang luar biasa dalam menjaga suasana, menciptakan dampak yang berkelanjutan,” katanya.

Kemudian pembentukan NU Women, yang merupakan satgas pendampingan dan fokus pada beberapa isu strategis.

Baca Juga: KPK Cegah Bendum PBNU Mardani Maming ke Luar Negeri

“Pertama adalah isu human trafficking, kedua isu perlindungan perempuan dan anak, dan isu perubahan iklim,” katanya.

“Kenapa ini dianggap penting? Karena ini adalah isu-isu besar yang  masih menjadi persoalan global dan menjadi hal yang harus diatasi,” ujarnya.

Semua kegiatan tadi akan ditutup dengan resepsi puncak peringatan harlah satu abad NU yang kemungkinan akan dilaksanakan di Jakarta.

Pada puncak kegiatan, yang disebutnya sebagai peristiwa besar-besaran, akan banyak warga NU yang akan berartisipasi secara fisik maupun secara online.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU