> >

Waspada Risiko Penyakit Henti Jantung di Usia Muda, Penyebab Meninggalnya Putri Nurul Arifin

Kesehatan | 25 Januari 2022, 18:09 WIB
Ilustrasi penyakit jantung. Risiko penyakit henti jantung tak dapat dihindari oleh mereka yang masih berusia muda. (Sumber: Shutterstock/Kateryna)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bahaya dari penyakit henti jantung tak dapat terelakan dan setiap orang berisiko mengalaminya, termasuk para kawula muda.

Seperti halnya Maura Magnalia Madyaratri (27), putri dari Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono, yang meninggal dunia karena henti jantung, Selasa (25/1/2022) pukul 05.37 WIB.

"Dia (Maura), kalau sebab penyakitnya kan adalah henti jantung," ungkap Mayong dikutip dari Kompas.com, Selasa.

Maka dari itu, rasanya penting bagi anak muda masa kini untuk mulai mencermati risiko dari penyakit henti jantung yang memang bisa saja menyerangnya.

Baca Juga: Kronologi Putri Nurul Arifin Maura Magnalia Meninggal Diduga karena Serangan Jantung

Apa itu henti jantung?

Perlu dipahami terlebih dahulu, henti jantung atau cardiac arrest itu sebenarnya tidak sama dengan serangan jantung atau heart attack.

Masih melansir Kompas.com, henti jantung merupakan kondisi di mana organ vital yang berfungsi memompa darah itu tiba-tiba berhenti berdetak.

Alhasil, distribusi darah ke seluruh tubuh menjadi terhenti dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dalam hitungan detik.

Bahkan, jika berlangsung selama beberapa menit, nyawa penderitanya pun bisa ikut terancam. Oleh sebab itu, henti jantung terbilang 89 persen lebih fatal akibatnya daripada serangan jantung.

Baca Juga: Profil Maura Magnalia Madyaratri, Putri Nurul Arifin yang Meninggal di Usia 28 Tahun

Risiko penyakit jantung di usia muda

Penyakit jantung menempati peringkat kedua sebagai gangguan kesehatan yang paling mematikan di Indonesia, setelah stroke.

Tentunya, risiko penyakit jantung juga bisa terjadi pada mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Penelitian pun menyebutkan, satu dari lima di antaranya merupakan penderita penyakit jantung.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Sebastian Andi Manurung menjelaskan, jantung merupakan organ tubuh yang selalu bekerja tanpa henti setiap hari.

Jadi, menjaga kesehatan tubuh itu amatlah penting dilakukan oleh semua kalangan, supaya risiko penyakit jantung tak menghampiri.

Baca Juga: Akibat Lesi Jantung, Timnas Gabon Pulangkan Aubameyang ke Arsenal

Kebiasan anak muda yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung

Andi menyebutkan, beberapa kebiasaan anak muda yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko penyakit jatung pada mereka.

1. Malas beraktivitas fisik

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU