> >

PKS Singgung Pernyataan Jokowi Soal Minta Izin Rakyat buat Pindah Ibu Kota Negara

Politik | 19 Januari 2022, 23:27 WIB
Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2019). (Sumber: KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Wakil Ketua MPR ini menambahkan, masih ada penolakan dari masyarakat di Jakarta dan Kaltim.

Baca Juga: Jokowi Sebut Kemungkinan Istana dan Sejumlah Kementerian Akan Pindah ke IKN pada 2024

Waktu pengesahan UU IKN yang tergolong singkat juga berpotensi digugat ke Mahkamah Konstitusi.

Hidayat mengingatkan DPR punya pengalaman membuat UU secara singkat yang ujung-ujungnya dinyatakan oleh MK inkonstitusional bersyarat.

UU yang dimaksud adalah UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Hidayat menilai, 43 hari proses RUU IKN menjadi UU sangat tidak biasa.

Telebih saat masa reses DPR tetap membahas RUU tersebut.

Bahkan di hari terakhir DPR harus maraton sampai 16 jam agar RUU IKN bisa diketok pada 18 Januari 2022 saat rapat paripurna. 

Baca Juga: PKS: Ada Banyak Kelompok Masyarakat yang Tolak Pemindahan Ibu Kota Negara

"Padahal sudah diingatkan jangan terlalu terburu-buru, karena (IKN) ini masalah serius dan ada pengalaman yang tidak baik terkait dengan UU Cipta Kerja," ujar Hidayat.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU