> >

Menkes Minta Masyarakat Segera Ikut Vaksinasi Buat Cegah Gejala Berat dari Varian Omicron

Update corona | 18 Januari 2022, 23:01 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin targetkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Indonesia pada Desember 2021 bisa tembus hingga 60 persen sehingga bisa mencapai lebih dari target yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). (Sumber: Tangkapan Layar Kompas TV/Nurul)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 untuk segera mendaftarkan diri. 

Hal ini sebagai salah satu langkah dalam mencegah penularan virus Corona.

Terlebih saat ini transmisi lokal varian Omicron di Tanah Air mulai meningkat.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, tingkat penularan varian Omicron lebih tinggi dari varian lainnya.

Banyak negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris dan negara di Afrika mengalami peningkatan kasus varian Omicron.

Baca Juga: Tren Omicron Meningkat, Presiden Jokowi: Untuk Mereka yang Bisa Work From Home, Lakukanlah!

Meski penularan tinggi, data di negara tersebut kasus varian Omicron tidak membuat angka kematian ikut meningkat.

Hal ini karena mayoritas masyarakatnya sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

"Data kita walaupun yang divaksinasi terkena (varian Omicron) tapi kalau sudah divaksin itu hampir tidak ada yang wafat dan sedikit sekali. Di Amerika yang masuk rumah sakit cukup banyak, karena yang tidak divaksin banyak. Itu sebabnya kita mempercepat vaksinasi," ujar Menkes saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Selasa malam (18/1/2022).

Lebih lanjut Menkes menjelaskan, lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron ini sudah mendapat perhatian dari pemerintah.

Minggu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terkait perkembangan pandemi di Tanah Air.

Dalam rapat tersebut, Menkes menjelaskan mengenai potensi adanya lonjkan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.

Baca Juga: Waspada! Dari 840 Kasus Omicron di Indonesia, Sebanyak 174 Transmisi Lokal

Presiden Jokowi mengarahkan agar potensi lonjakan kasus Omicron diinformasikan dan meminta masyarakat untuk bersiap, waspada serta tidak panik dalam menghadapi kemungkinan yang terjadi. 

"Nomor satu yang disampaikan bapak presiden protokol kesehatan, kita harus waspada, harus berhati-hati tetapi tidak panik, kemudian jangan berkerumun. Kalau bisa work from home (WFH) saja lebih baik," ujar Budi Gunadi.

Adapun per tanggal 17 Januari 2022, kasus Omicron di Tanah Air mencapai 840 pasien.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan dari 840 kasus varian Omicron, sebanyak 174 kasus merupakan transmisi lokal dan 609 kasus berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri.

Baca Juga: Kasus Omicron Melonjak, Wakil Ketua DPR Minta Pemerintah Perketat Mobilitas Masyarakat

Sedangkan sisanya, sebanyak 57 kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi varian Omicron masih dilakukan penyelidikan epidemiologi.

Hal ini dilakukan untuk memasatikan apakah 57 kasus tersebut transmisi lokal atau pelaku perjalanan luar negeri.

Diketahui kasus transmisi lokal varian Omicron pertama kali diumumkan pada 28 Desember 2021 dengan pasien pria asal Medan (37).

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU