> >

Nenek dan Cucu Lari 7 Kilometer Selamatkan Diri dari Awan Panas Erupsi Gunung Semeru: Seperti Kiamat

Peristiwa | 5 Desember 2021, 12:13 WIB
Sinten, warga Dusun Curah Kobokan yang berlari sejauh 7 kilometer saat Gunung Semeru mengalami erupsi, Sabtu (4/12/2021) sore. (Sumber: TribunJatim)

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Gunung Semeru yang terletak di antara Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi, awan panas meluncur 11 kilometer ke arah Curah Kobokan.

Letusan Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar, batu-batu serta awan pekat yang membuat langit sempat menggelap seperti malam.

Seorang warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur menceritakan suasana mencekam saat detik-detik Gunung Semeru meletus.

Sinten, nenek berusia 60 tahun bersama cucunya Dewi (17) harus berlari berkilo-kilo meter untuk menyelematkan diri dari gulungan awan panas Gunung Semeru.

Baca Juga: Tangis Histeris Warga Curah Kobokan saat Erupsi Gunung Semeru: Tolong Suami Saya, Pak

Melansir TribunJatim, Sinten saat itu sedang duduk di ruang tamu kala hujan abu dan batu kerikil melanda.

Kerikil-kerikil tersebut tiba-tiba menghujani genting rumahnya sehingga membuat Sinten panik.

Ia lantas menghampiri cucunya, Dewi yang sedang tidur. Sinten menggedor-gedor pintu kamar Dewi untuk mengajaknya lari menyelamatkan diri.

"Gunung Semeru meletus dengan cepat. Sebelumnya, tidak ada tanda-tanda akan erupsi. Saat erupsi seperti kiamat," kata Sinten dikutip Minggu (5/12/2021).

Menurut kesaksian Sinten, saat itu Gunung Semeru mengeluarkan asap abu-abu tebal, petir menyambar, udara terasa panas dan langit berubah menjadi gelap.

Baca Juga: Merinding Lihat Gunung Semeru Erupsi, Teuku Wisnu Panjatkan Doa untuk Korban

Ia tidak sempat memikirkan untuk menyelamatkan harta benda yang diterjang awan panas.

"Saya tak memikirkan itu, yang terpenting selamat dari terjangan awan panas. Lima motor hangus dan rumah saya roboh," lanjutnya.

Sinten dan Dewi terus berlari hingga ke dusun tetangga sejauh 7 kilometer dari rumahnya.

"(Lari ke) Dusun Gunung Sawur sekira 7 kilometer. Napas sudah ngos-ngosan. Selama dua jam, kami mengamankan diri di rumah warga Dusun Gunung Sawur. Setelah itu, kami dievakuasi menggunakan pikap ke Desa Sumbermujur," timpal Dewi.

Baca Juga: Korban Erupsi Gunung Semeru, 5 Korban Luka Bakar Akan Jalani Operasi di RSUD Dr. Haryoto

Kerabat Luka-luka

Kendati selamat dari terjangan awan panas erupsi Gunung Semeru, namun pikiran Sinten dan Dewi berkecamuk lantaran salah satu kerabat mengalami luka bakar.

Samsul Arifin (30) yang saat itu bertugas menjaga portal tambang dekat Gunung Semeru menjadi korban sengatan awan panas. Ia lantas dilarikan ke RSUD dr Haryoto Lumajang.

Hingga kini, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mencatat ada 45 warga mengalami luka bakar, sementara ada 13 warga meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru.

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : TribunJatim.com


TERBARU