> >

Nenek dan Cucu Lari 7 Kilometer Selamatkan Diri dari Awan Panas Erupsi Gunung Semeru: Seperti Kiamat

Peristiwa | 5 Desember 2021, 12:13 WIB
Sinten, warga Dusun Curah Kobokan yang berlari sejauh 7 kilometer saat Gunung Semeru mengalami erupsi, Sabtu (4/12/2021) sore. (Sumber: TribunJatim)

Menurut kesaksian Sinten, saat itu Gunung Semeru mengeluarkan asap abu-abu tebal, petir menyambar, udara terasa panas dan langit berubah menjadi gelap.

Baca Juga: Merinding Lihat Gunung Semeru Erupsi, Teuku Wisnu Panjatkan Doa untuk Korban

Ia tidak sempat memikirkan untuk menyelamatkan harta benda yang diterjang awan panas.

"Saya tak memikirkan itu, yang terpenting selamat dari terjangan awan panas. Lima motor hangus dan rumah saya roboh," lanjutnya.

Sinten dan Dewi terus berlari hingga ke dusun tetangga sejauh 7 kilometer dari rumahnya.

"(Lari ke) Dusun Gunung Sawur sekira 7 kilometer. Napas sudah ngos-ngosan. Selama dua jam, kami mengamankan diri di rumah warga Dusun Gunung Sawur. Setelah itu, kami dievakuasi menggunakan pikap ke Desa Sumbermujur," timpal Dewi.

Baca Juga: Korban Erupsi Gunung Semeru, 5 Korban Luka Bakar Akan Jalani Operasi di RSUD Dr. Haryoto

Kerabat Luka-luka

Kendati selamat dari terjangan awan panas erupsi Gunung Semeru, namun pikiran Sinten dan Dewi berkecamuk lantaran salah satu kerabat mengalami luka bakar.

Samsul Arifin (30) yang saat itu bertugas menjaga portal tambang dekat Gunung Semeru menjadi korban sengatan awan panas. Ia lantas dilarikan ke RSUD dr Haryoto Lumajang.

Hingga kini, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mencatat ada 45 warga mengalami luka bakar, sementara ada 13 warga meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru.

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : TribunJatim.com


TERBARU