> >

Vaksin Merah Putih Bisa Jadi Booster Tangkal Omicron, Tapi Harus Lewati 2 Tahapan Ini

Update corona | 3 Desember 2021, 07:10 WIB
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyerahkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk Vaksin Merah Putih ke PT Biotis Pharmaceutical Indonesia, Rabu (18/8/2021). Penny mengatakan Vaksin Merah Putih masih butuh diuji klinis tahap 2 dan uji klinis lanjutan jika akan digunakan sebagai vaksin booster guna menangkal varian Omicron. (Sumber: Tangkapan Layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, vaksin Merah Putih bisa digunakan sebagai vaksin booster atau vaksin dosis ketiga. Namun masih memerlukan uji klinis lanjutan.

Seperti diketahui, saat ini tengah muncul varian baru virus Covid-19 yaitu varian Omicron. Varian ini berasal dari Afrika Selatan dan disebut lebih ganas dari varian Delta dari India.

"Sedang disiapkan, mungkin ada revisi untuk protokolnya (uji klinis). Jadi setelah vaksin premier dilanjutkan uji untuk vaksin booster," kata Penny K Lukito seperti dikutip dari Antara, Jumat (3/12/2021).

Saat ini, vaksin Merah Putih sedang diuji klinis fase dua, yaitu pengujian pada manusia. Jika pengujian berhasil, vaksin Merah Putih selanjutnya bisa mendapat izin penggunaan darurat oleh BPOM.

Baca Juga: Deteksi Kasus Varian Omicron Kedua, Jepang Setop Jual Tiket Pesawat

Tapi, jika ingin digunakan sebagai vaksin penguat atau vaksin booster masih membutuhkan uji klinis tahap lanjutan. Vaksin Merah Putih adalah vaksin hasil penelitian para ahli Universitas Airlangga.

"Pengembangan dan uji klinis yang sedang berlangsung saat ini untuk menghasilkan vaksin primer, sehingga akan ada kemungkinan perubahan protokol uji klinis," ujar Penny.

Menurut Penny, pengujian uji klinis lanjutan hingga vaksin Merah Putih bisa digunakan untuk menangkal varian Omicron tidak akan lama.

Dengan syarat, seluruh tahapan vaksin primer sudah dilakukan.

Ia menambahkan, pengembangan vaksin dalam negeri merupakan terobosan baru, sehingga perlu menambah kapasitas produksi vaksin di Tanah Air, selain yang diproduksi PT Bio Farma.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU