> >

Ketika Jenderal Dudung Pukul Mundur Pendemo Hingga Jadi Imam Salat Berjemaah

Sosok | 24 November 2021, 18:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Demo omnibus law UU Cipta Kerja yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI pada 20 Oktober 2020 berakhir tertib.

Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang saat itu menjabat sebagai Panglima Kodam atau Pangdam Jaya mengungkapkan bahwa pihaknya menggunakan cara persuasif dan humanis untuk membubarkan massa aksi tersebut.

"Ya.. jadi pada saat setelah saya berhadapan dengan mereka. Mereka memaksakan kehendak akan datang ke Istana. Saya katakan bahwa itu tidak bisa diduduki begitu saja, kecuali aparat negara, aparat keamanan yang berhak bertugas di situ," kata Jenderal Dudung Abdurachman kepada Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, dalam YouTube Kompas.com yang dikutip pada Rabu (24/11/2021).

Baca Juga: Cerita Jenderal Dudung Abdurachman, Ingin Jadi Perwira TNI usai Kue Jualannya Ditendang Tentara

"Mereka memaksakan kehendak. Kalo kalian mau memaksakan kehendak, kalian berhadapan dengan saya," kata Dudung kepada pimpinan demo kala itu," tambah Dudung.

Tak lama, azan pun berkumandang dan para pendemo mengajak untuk salat bersama. Rupanya, Dudung diminta untuk memimpin salat tersebut. 

"Saya yakin ini kita berhadapan dengan Yang Maha Kuasa, enggak mungkin ada yang macam-macam," kata Dudung.

Usai selesai salat, Dudung menyebarkan selebaran mengenai omnibus law kepada pendemo, yang sebelumnya sempat diberi oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Dudung menyebut bahwa para pendemo yang membaca pun memilih untuk pulang karena telah paham konteksnya.

Penulis : Desy-Hartini

Sumber : Kompas TV


TERBARU