> >

Instalasi Mikroalga Buatan UGM dan ISI Yogyakarta Ini Mampu Kurangi Emisi Karbondioksida

Sosial | 22 November 2021, 19:43 WIB
Tim Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi Mikroalga Pusat Studi Energi (PSE) UGM bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan PT Solusi Bangun Indonesia membangun karya instalasi seni dan teknologi bernama Algae TechnoArt (Sumber: dok. humas UGM)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Tim Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi Mikroalga Pusat Studi Energi (PSE) UGM bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan PT Solusi Bangun Indonesia membangun karya instalasi seni dan teknologi bernama Algae TechnoArt. Karya berupa photo-bioreaktor mikroalga ini dirancang dengan nilai seni.

Mikroalga adalah tanaman mikro yang saat ini dikembangkan oleh tim UGM untuk pembuatan biosolar dan bioavtur untuk bahan bakar pesawat. Di bidang pangan, kandungan nutrisinya cukup beragam, mulai dari protein yg tinggi, omega 3, senyawa anti kanker dan komponen aktif lain yang bisa dijadikan sebagai super food.

Di bidang pakan, sisa bahan hasil proses untuk energi dan pangan, masih dapat digunakan untuk keperluan pakan ternak

Menurut Direktur PUI-PT Mikroalga Arief Budiman, inovasi rancangan photo-bioreactor ini berfungsi untuk menghasilkan biomassa mikroalga sekaligus menyerap karbondioksida atau CO2 yang ada di udara. Saat ini satu instalasi telah dipasang di salah satu anak perusahaan PT SBI di Jakarta.

Baca Juga: Penelitian: Sejak 2010, Hutan Amazon Brasil Hasilkan Emisi CO2 Lebih Banyak dari yang Diserap

Sementara, Rektor ISI Yogyakarta Agus Burhan berpendapat Algae TechnoArt yang dikembangkan bersama tim UGM ini tidak hanya bersifat seni kontemporer. Namun juga mengandung muatan teknologi proses yang dapat menghasilkan beragam produk dengan beragam manfaat.

"Saya kira ini karya pertama di Indonesia, yang memadukan seni dan teknologi proses,” ujarnya, dalam siaran pers, Senin (22/11/2021).

Algae TechnoArt merupakan karya yang unik dan menarik yang mengandung makna untuk memberi semangat perlunya mengatasi isu-isu energi terbarukan, ketahanan pangan, dan global warming yang dibalut seni kontemporer.

Direktur Manufacturing PT SBI Lilik Unggul Raharja  mendukung Paris Agreement dalam mengurangi emisi CO2 di Indonesia. Salah satu langkah nyata adalah dengan pemasangan Algae TechnoArt di salah satu anak perusahaan PT SBI.

Baca Juga: Beton Ternyata Penyumbang Emisi Karbondioksida Terbesar ke-3 di Dunia Setelah China dan AS

Satu instalasi setara dengan 4 pohon akasia yang berumur 4 tahun dalam hal penyerapan CO2.

“Tentu saja ini cocok dipasang di tempat yang menjadi sumber emisi karbondioksida,” ucapnya.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU