> >

Anies Jelaskan 2 Target Hadapi Musim Hujan: Tidak Ada Korban Jiwa dan Air Surut Dalam 6 Jam

Peristiwa | 13 Oktober 2021, 10:52 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (22/9/2021). (Sumber: Kompas.tv/HASYA NINDITA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, jelaskan dua target operasi dalam menghadapi musim hujan di Jakarta yakni tidak ada korban jiwa dan air surut 6 jam setelah hujan berhenti.

"Dua target operasi kita: tidak ada korban jiwa dan dalam 6 jam sesudah (hujan) air berhenti harus surut," kata Anies saat memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan, Rabu (13/10/2021).

Anies mengatakan indikator dari keberhasilan menghadapi musim hujan ialah tidak ada korban jiwa. 

"Musim hujan boleh datang pergi, tapi jangan sampai menyisakan kematian karena hujan. Dan itu artinya antisipasi dari awal," kata Anies. 

Kematian pada saat hujan, kata Anies, paling banyak terjadi karena sengatan listrik. Selain itu juga ada kasus hanyut, tetapi jarang terjadi. 

"Penyebab paling banyak kematian pada saat hujan adalah sengatan listrik. Pastikan dalam fase siaga pengamanan  dilakukan. Ada kasus hanyut, jarang tapi bisa terjadi," kata Anies. 

Baca Juga: Anies Beber 3 Ancaman Banjir di Jakarta, Pemprov DKI Diminta Siap-siap

Ia meminta agar hal ini diinformasikan kepada semua agar tidak ada korban jiwa kala musim hujan datang dan warga selamat dari genangan. 

Target Anies yang kedua ialah air surut dalam 6 jam.

Dijelaskan oleh Anies, ketika curah hujan berada di atas kapasitasi drainase yakni maksimal 100 mm per hari, lalu curah hujan lebih tinggi dari kapasitast tersebut, maka akan banjir karena drainase tidak sanggup mengalirkan. 

"Bila drainase kita adalah maksimal 100 mm per hari, dan curah hujan seperti di bulan Januari 2020 saat itu 377 mm/hari, 3,7 kali lipat lebih tinggi dari kapasitas kita, pasti banjir, karena drainase kita tidak sanggup untuk alirkan," jelas Anies. 

Oleh karena itu, ia menargetkan ketika hujan sudah berhenti maka air harus surut dalam 6 jam.

Baca Juga: Gelar Apel Siaga, Anies Paparkan Dua Target Operasi Hadapi Musim Hujan di Jakarta

"Kerahkan semua pompa mobile, pompa pemadam kebakaran, seluruh pompa kita, tarik air itu," kata Anies. 

"Begitu juga dengan sungai, kapasitas sungai Ciliwung 600 mter kubik per detik, apabila air yang melewati sungai Ciliwung di atas 600 pasti kanan kiri akan terima limpahan air. Begitu air kemabli pada titik 600, maka dihitung 6 jam harus kering kawasan kanan kiri yang terlewati," lanjutnya. 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU