> >

Anies: Seorang Pemimpin Harus Siap Dikritik, Kalau Tak Terima di Rumah Saja Urus Burung

Politik | 7 Oktober 2021, 15:32 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pada tahun 2019, Selasa (21/9/2021). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tidak mudah untuk menjadi seorang pejabat publik.

Salah satunya karena harus siap menerima sejumlah kritikan yang datang dari berbagai pihak.

Baca Juga: Anies Resmikan Pembangunan Kampung Susun Cakung untuk Warga Penggusuran Bukit Duri

Tak hanya itu, bahkan kritik yang datang dari berbagai pihak itu bisa segala macam urusannya, tak hanya satu persoalan.

Demikian hal itu disampaikan oleh Anies Baswedan saat menjadi pembicara dalam workshop nasional yang diadakan DPP PAN di Bali.

Diketahui, Anies menyatakan demikian menjawab pertanyaan soal bagaimana menanggapi banyak pihak yang mengkritiknya.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 600 Pencari Suaka di Jakarta, Anies: Ini Adalah Tugas Kemanusiaan

"Menurut saya, ini paket kalau berada di wilayah publik, harus siap jadi kotak pos kritik semua urusan," kata Anies dikutip dari kanal YouTube PAN TV pada Kamis (7/10/2021).

Lebih lanjut, Anies menuturkan, seorang pemimpin harus bisa mendengarkan keluh kesah warganya di mana pun berada, tanpa terkecuali.

Jika seorang pejabat publik tidak mau menerima keluhan dan kritikan, kata Anies, lebih baik pejabat tersebut di rumah saja mengurusi peliharaan.

Baca Juga: Gubernur Anies Ucapkan Selamat buat Atlet Sepatu Roda DKI yang Borong Medali di PON XX Papua

Kebetulan, Anies mengaku memelihara burung di rumahnya.

"Datang di pertemuan apapun harus siap mendengar keluhan, karena inilah paketnya berada di wilayah publik," ujar Anies.

"Kalau tidak mau menerima keluhan, tidak mau terima kritik, di rumah saja urus burung dan rumah tangga, kan saya melihara burung."

Baca Juga: Anies: Saya Sudah 4 Tahun Menjabat, Tunjukkan Mana yang Radikal, Mana Kebijakan yang Diskriminatif

Lebih lanjut, Anies menuturkan mengenai pengalamannya selama memimpin Provinsi DKI Jakarta.

Ia mengaku selalu berusaha untuk tidak kenal lelah dalam membangun Jakarta. Terlebih, apa yang sedang dilakukan merupakan hal yang disenangi.

"Di Jakarta staminanya luar biasa, capek atau tidak itu semua soal perasaan. Besar kecil ada ukurannya, berat ringan itu perasaan urusan itu berat ringan urusan perasaan," ucap Anies.

Baca Juga: Anggota DPRD DKI Sesalkan Anies Pilih ke Bali Ketimbang Hadiri Rapat Paripurna

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU