> >

Jubir Angling Dharma: Baginda Itu Kiai Berjiwa Sosial dan Nyentrik, Kadang Kenakan Pakaian Kerajaan

Viral | 24 September 2021, 18:51 WIB
Sosok "Baginda Sultan" Iskandar Jamaluddin Firdaus, pimpinan Angling Dharma di Pandeglang, Banten. (Sumber: Dok. Angling Dharma via Tribunnews)

PANDEGLANG, KOMPAS.TV - Aki Jamil, juru bicara Angling Dharma memberi klarifikasi soal geger kemunculan "Kerajaan Angling Dharma" di Mandalawangi, Pandeglang, Banten.

Ia mengatakan, Angling Dharma bukanlah kerajaan dan sosok yang menyebut dirinya sebagai “Baginda Sultan" Iskandar Jamaluddin Firdaus juga bukan raja.

“Kami tidak pernah merasa dan tidak mengatakan bahwa Angling Dharma kerajaan dan kami menyematkan baginda sebagai seorang raja. Itu hanya sebuah simbol,” ujar Aki Jamil pada Kompas TV, Jumat (24/9/2021).

Menurut Jamil, sosok Iskandar Jamaluddin Firdaus adalah kiai berjiwa sosial. Ia pun mengakui “sang baginda” sebagai sosok nyentrik.

Baca Juga: Pengakuan Warga yang Rumahnya Dibangun Oleh Baginda Kerajaan Angling Dharma

“Kami santri, beliau latar belakangnya itu kiai atau ulama. Kami diajari tentang sosial oleh beliau, zikiran tiap malam minggu, semacam wejangan-wejangan tentang kehidupan kita harus bermasyarakat,” kata Aki Jamil.

Sementara, penamaan Angling Dharma adalah sebagai bentuk simbol ajaran Iskandar Jamaluddin agar muridnya suka menolong orang lain.

“Beliau jiwa sosialnya sangat luar biasa, selalu mementingkan orang banyak, bukan mementingkan diri sendiri atau keluarga. Beliau panutan kami dalam bidang sosial, berjiwa besar, sopan santun ke kami maupun ke masyarakat,” beber Jamil.

“Angling Dharma itu hanya simbol atau isyarah. Ya intinya hidup itu harus mendarma, harus berbakti,” imbuhnya.

Soal atribut mirip raja-raja, Jamil mengklaim hal itu sebagai bentuk kenyentrikan sosok “sang baginda”.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU