> >

Pengakuan Pengikut Kerajaan Angling Dharma, Sosok Baginda Luar Biasa hingga Punya Banyak Santri

Sosial | 22 September 2021, 10:41 WIB
Gapura Kerajaan Angling Dharma yang menghebohkan masyarakat Pandeglang, Banten. (Sumber: Kompas TV/Deden)

PANDEGLANG, KOMPAS.TV - Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Kabupaten Pandeglang, Banten, membuat geger warga.

Betapa tidak, para pengikut Kerajaan Angling Dharma itu mengklaim sang Baginda adalah keturunan seorang raja asli Banten.

Salah seorang pengikut Kerajaan Angling Dharma bernama Aki Jamal mengatakan, pemimpin mereka ialah Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus.

Istri 'sang Baginda Sultan' bernama Siti Aisyah binti Samun. 

“Beliau memang semua kegiatannya di bidang sosial. Memang baginda ini orangnya sangat luar biasa dan saya salah satunya santri baginda,” ujar Aki Jamal kepada Kompas TV, Selasa (21/9/2021).

Baca Juga: Setelah Sunda Empire, Muncul Kerajaan Angling Dharma, Rajanya Baginda Sultan Iskandar Jamaludin

Baginda Dinilai Dermawan

Menurut Aki, sosok yang disebutnya sebagai 'Baginda' adalah orang dermawan yang ingin mengentaskan orang miskin.

“Baginda semua kegiatannya di bidang sosial, terutama tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat miskin. Intinya, memanusiakan manusia,” kata Aki Jamal.

Aki menuturkan, sosok baginda itu kerap memperbaiki atau membangun kembali rumah-rumah masyarakat miskin di sekitar mereka.

“Yang rumahnya tidak layak, Baginda bangun dengan anggaran tidak dari pihak manapun,” kata Aki.

Ia juga menyebut, pemimpin Kerajaan Angling Dharma ini membangun rumah warga miskin dengan uang sendiri.

Sang baginda disebut telah mulai membantu keluarga-keluarga miskin sejak 2017.

“Tidak dibantu oleh pemerintah atau sumbangan-sumbangan. Itu murni semuanya pekerjaan Baginda,” beber Aki.

Punya Banyak Santri

Sementara saat ditanya soal penghasilan, Aki mengatakan bahwa sang baginda Iskandar Jamaludin Firdaus mendapat penghasilan dari pemberian para santrinya.

“Karena baginda itu santri, muridnya banyak di mana-mana, santri-santrinya ini peduli. Santri ini membeli keramik, santri lainnya memberi juga. Semuanya diaturnya ke Baginda,” tutur Aki.

Baca Juga: Rangga Sasana: Kekaisaran Sunda Nusantara di Luar Sistem Sunda Empire

Suasana Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Banten. (Sumber: Screenshot Kompas TV/Deden)

Makna Angling Dharma

Adapun di bagian depan lokasi Kerajaan Angling Dharma terdapat gapura khusus yang menyambut seluruh tamu. 

Gapura itu bertuliskan 'Indonesia Aman Tentram Gemah Ripah Loh Jenawi' serta tulisan berbahasa Arab.

Di dalam kompleks rumah itu, terdapat sebuah bangunan semacam saung yang disebut sebagai 'Singgasana Raja'. Di singgasana itu ada sepasang kursi dan dua payung khas keraton.

“Tulisan di depan itu sebuah simbol yang mengandung makna arti yang luar biasa. Jadi, Angling Dharma itu bahwasanya, tidak cuma Baginda, hidup kita hanya mendarma dan berbakti. Mendarma pada yang maha kuasa, yang pencipta. Dan berbakti kepada yang diciptakan,” terang Aki.

Disebut Keturunan Raja

Dia menyebut, Iskandar Jamaludin Firdaus memiliki hubungan darah dengan seorang raja yang dulu ada di daerah Banten.

“Baginda gelarnya itu langsung. Mungkin sosok seorang raja yang adil bijaksana yang muncul di permukaan bumi ini. Pada intinya baginda punya hati seorang raja yang adil dulu ada dalam sejarah, Raja Angling Dharma yang adil dan bijaksana se-nusantara, mungkin jatuhnya ke beliau,” kata Aki.

“Lebih jelasnya, salah satunya baginda ada juga keturunan dari sultan di Banten,” ucapnya.

Baca Juga: Didatangi Polisi, Panglima Sunda Nusantara Alex Ahmad Akui Mundur dari Jabatan

Penulis : Fadhilah Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU