> >

Luhut Akui Herd Immunity di Indonesia Tak Akan Tercapai, Kenapa?

Berita utama | 24 Agustus 2021, 13:55 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Sumber: Instagram @luhut.pandjaitan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia sulit untuk mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok.

Hal ini kata Luhut, disebabkan adanya Covid-19 varian Delta di Tanah Air yang memiliki penularan lebih tinggi. 

"Nah memang kita menghadapi satu varian Delta yang tidak memungkinkan kita untuk mencapai herd immunity. Ini sudah dirumuskan tim, ahli epidemiologi dari UI, UGM maupun Unair," kata Luhut dalam acara Rakornas Apindo, Selasa (24/8/2021). 

Luhut mengungkapkan sulit tercapainya herd immunity, karena adanya angka reproduksi atau penularan dari varian delta lima hingga delapan kali.

Selain itu, ketidakcapaian target tersebut juga disebabkan adanya efikasi vaksin yang digunakan Indonesia masih sekitar 60 persen.

"Tidak mungkin kita capai karena semua vaksin yang ada angka efektivitas atau efikasinya rata-rata  60 persen. Mau Pfizer atau apa tidak ada yang bisa tahan," ujarnya. 

Baca Juga: Soal Penanganan Covid-19, Luhut: Jangan Underestimate pada Kemampuan Bangsa Kita

Untuk itu, Luhut menekankan bahwa strategi pemerintah saat ini tidak difokuskan pada target herd immunity.

"Target kita adalah pengendalian pandemi Covid-19, strategi kita sekarang tidak bicara herd immunity," ucapnya. 

Adapun cara pengendalian Covid-19 oleh pemerintah dilakukan antara lain dengan 3M, 3T, dan mengurangi durasi kontak.

Melalui pengendalian Covid-19, Luhut mengatakan pemerintah menargetkan angka reproduksi Covid-19 bisa diturunkan di bawah 1.

"Ini target kita dengan testing tracing yang tinggi. Testing tracing tinggi ini kita akan dapat karena kita tersambung ke pedulilindungi," ucap Luhut. 

"Kami menargetkan pada oktober ini atau lebih awal bisa lebih terkendali dengan penerapan peduli lindungi, vaksinasi jalan, testing tracing jalan, dan pakai prokes ketat," ujarnya. 

Baca Juga: PPKM Terus Diperpanjang Setiap Minggu, Luhut Buka-bukaan Jelaskan Alasannya

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU