> >

Arsitektur dan Pandemi: Perubahan Konsep Desain Sebagai Bentuk Adaptasi

Sosial | 16 Juli 2021, 06:42 WIB
Ilustrasi desain arsitektur. (Sumber: its.ac.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tiap kali dunia dilanda pandemi, seperti Covid-19 saat ini, setiap aspek kehidupan manusia akan mengalami perubahan, tak terkecuali bidang arsitektur.

Dari masa ke masa, setiap muncul wabah penyakit global, pada saat yang sama konsep arsitektur yang berkembang secara otomatis akan beradaptasi dan menyesuaikan kondisi.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua Badan Hubungan Antar Lembaga Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Barat, Rekotomo Prasetyo dalam acara ngobrol bareng Prolab Property Kembali Menjawab (PPKM), Senin (12/7/2021).

"Pandemi membentuk perubahan dan fungsi dalam sebuah desain hunian dan selebihnya mengubah lansekap sebuah kota," kata Rekotomo.

Baca Juga: Richard Meier Pensiun, Biro Arsiteknya Berganti Nama Menjadi Meier Partners

Contoh pertama yang diambil Rekotomo yakni pandemi kolera dan tifus, pada abad ke-19, yang mendorong munculnya regulasi hunian harus dilengkapi dengan toilet.

Selain itu, pada masa yang sama, material kuningan pun mulai digunakan sebagai kenop pintu dalam perancangan rumah sakit karena dikenal memiliki sifat anti-bakteri.

Kemudian, saat terjadi pandemi Tuberculosis (TBC) tahun 1820, desain hunian juga mengalami transformasi berupa peninggian dan pelebaran bukaan agar dapat menangkap banyak sinar matahari.

Pada akhirnya, semua perubahan tersebut menunjukan bahwa arsitektur memang hadir untuk merespon perilaku manusia yang senantiasa berkembang seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Mengintip Museum SAN Karya Arsitek Tadao Ando, yang Jadi Latar Drama Korea Mine

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : IDEAOnline


TERBARU