> >

Arsitektur dan Pandemi: Perubahan Konsep Desain Sebagai Bentuk Adaptasi

Sosial | 16 Juli 2021, 06:42 WIB
Ilustrasi desain arsitektur. (Sumber: its.ac.id)

Selama pandemi Covid-19 ini, menurut Rekotomo, desain sebuah bangunan juga bakal terpengaruh oleh perubahan kebiasaan manusia.

Misalnya, hunian masa kini dituntut untuk memiliki sarana olahraga dan area berjemur sebagai jawaban dari kebutuhan menjaga kesehatan imun tubuh penghuninya.

Budaya kerja dari rumah atau work from home (wfh) yang sudah dijalani sejak awal pandemi Covid-19, selanjutnya juga akan memengaruhi desain ruang dalam rumah menjadi lebih fleksibel.

"Material bangunan pada masa pandemi ini akan lebih cenderung kepada material yang anti-bakteri. Sementara fasilitasnya akan lebih digital dan bisa dikendalikan langsung dari smartphone,” terangnya.

Baca Juga: Terbuat dari Tanah Liat, Rumah Cetak 3D Tecla Kolaborasikan Arsitektur Kuno dan Teknologi Modern

Lebih luas lagi, akibat pandemi Covid-19, adaptasi desain arsitektur akan terjadi pula pada skala yang lebih besar seperti kantor, rumah sakit, bahkan lansekap kota.

Untuk desain kantor, ke depannya, kebutuhan ruang pastinya akan lebih besar karena jarak antara pekerja harus diutamakan serta keberadaan ruang terbuka juga perlu dioptimalkan.

Sementara itu, rancangan rumah sakit untuk saat ini dan kemudian hari akan banyak menggunakan sistem struktur dan konstruksi yang ringkas, mengingat permintaannya semakin meningkat.

“Desain lanskap kota secara keseluruhan juga akan berubah. Ruang-ruang terbuka akan lebih sedikit untuk menghindari terjadinya kerumunan,” pungkas Rekotomo.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : IDEAOnline


TERBARU