> >

PAN: Vaksin Harusnya Dijual ke Perusahaan, Bukan untuk Individu

Politik | 11 Juli 2021, 13:24 WIB
Vaksinasi anak usia 12-17 tahun di Kota Batam (Sumber: Kompastv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS TV - PT Kimia Farma (Persero) Tbk bakal melayani vaksinasi Covid-19 individu pada Senin (12/7/2021) melalui klinik yang mereka kelola. Nantinya, masyarakat bisa melaksanakan vaksinasi dengan membayar tarif yang telah ditetapkan. 

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah mengubah pelaksanaan konsep vaksinasi tersebut. Ia menyesalkan niat pemerintah yang ingin menciptakan kekebalan tubuh secara massal tapi dengan cara komersialisasi. 

Baca Juga: Cara Daftar Vaksin Berbayar di Kimia Farma, Lengkap dengan Harga dan Lokasi Vaksinasi

Ia mengimbau agar pemberian vaksinasi kepada masyarakat diberikan secara gratis, karena itu sebagai bentuk tanggung jawab negara terhadap keselamatan dan kesehatan rakyatnya. 

"Karena itu, vaksin gotong royong tidak dijual ke individu. Vaksin gotong royong dibiayai oleh perusahaan sebagai perwujudan dari tanggung jawab sosial," kata Saleh dalam keterangan tertulis, Minggu (11/7/2021). 

Anggota Komisi IX DPR RI ini mengaku belum pernah mendengar rencana ini sebelumnya. Oleh sebab itu, tak heran bila banyak yang mempertanyakan dari program ini. 

"Dalam konteks ini, kami mendesak agar pemerintah memberikan penjelasan terkait kebijakan ini. Pasalnya, dasar dari pelaksanaan vaksinasi adalah gratis. Artinya, setiap orang tidak dipungut biaya untuk divaksin," ujarnya. 

Baca Juga: Wakil Ketua Komisi IX Kaget, Kebijakan Vaksin Berbayar Kimia Farma Dipertanyakan

Selain itu, perlu juga dijelaskan ihwal pelaksanaan vaksinasi dengan mekanisme ini. Karena hingga kini kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) masih kerap terjadi di berbagi daerah Indonesia. 

"Harus diakui bahwa KIPI masih selalu ada. Itu perlu diawasi dan dimonitor. Nah, apakah mekanisme pembelian vaksin di Kimia Farma ini juga akan dievaluasi dan diawasi? Bagaimana koordinasinya dengan komnas/komda KIPI?" katanya. 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU