> >

Ivermectin yang Disebut Bisa Jadi Terapi Covid-19 Masih Perlu Uji Klinis pada Manusia

Update corona | 22 Juni 2021, 17:36 WIB
Ilustrasi penelitian di laboratorium Kalbe Farma. (Sumber: Kompas.id/ HERU SRI KUMORO)

Baca Juga: Erick Thohir Ingatkan Ivermectin Obat Keras, Harus dengan Resep Dokter

Untuk diketahui, sebelumnya, studi yang dipimpin Universitas Monash di Melbourne bekerja sama dengan Laboratorium Referensi Penyakit Menular Victoria, yang berlokasi di Peter Doherty Institute, telah menguji obat Ivermectin.

Secara umum, Ivermectin dikenal sebagai obat antelmintik. Ia berfungsi untuk mengobati infeksi akibat cacing.

Ivermectin bekerja dengan cara mencegah cacing dewasa bereproduksi dan membunuh larva cacing di dalam tubuh penderita.

Melalui laporan studi tersebut juga disebutkan, Ivermectin telah disetujui terbukti memiliki aktivitas antivirus spektrum luas secara in vitro.

Kylie Wagstaff mengatakan, para ilmuwan menunjukkan bahwa Ivermectin bisa menghentikan virus SARS-CoV-2 yang tumbuh dalam kultur sel dalam waktu 48 jam.

“Kami menemukan bahwa dengan dosis tunggal pada dasarnya dapat menghapus semua viral load sebanyak 48 jam dan bahkan pada 24 jam ada pengurangan yang sangat signifikan,” kata Wagstaff.

Obat ini juga sebelumnya terbukti efektif melawan beragam virus seperti HIV, demam berdarah, influenza, dan virus Zika. 

Namun, mekanisme Ivermectin terhadap coronavirus masih belum diketahui.

Kendati demikian, aksi obat pada virus lain menunjukkan bahwa ia dapat memblokir SARS-CoV-2 dari mengurangi kemampuan sel inang untuk membersihkannya.

Pada fase penelitian berikutnya, kata Wagstaff, para ilmuwan bermaksud untuk menetapkan dosis yang tepat bagi manusia untuk memastikan bahwa penelitian secara in vitro yang efektif aman.

Baca Juga: Erick Thohir Kenalkan Ivermectin, Obat Anti Parasit untuk Terapi Covid-19

Penulis : Hedi Basri Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU