> >

Gaet Wisatawan Indonesia, Kampanye Muslim Friendly Korea Digencarkan

Wisata | 17 Juni 2021, 18:05 WIB
Istana Gyeongbok atau Gyeongbokgung Palace di sebelah utara kota Seoul, Korea Selatan. Istana ini termasuk dari 5 istana besar dan merupakan yang terbesar yang dibangun oleh Dinasti Joseon tahun 1395. Istana ini jadi salah satu tempat wisata favorit yang dikunjungi turis Indonesia. (Sumber: KOMPAS.com/APRILLIA IKA)

Sertifikasi Halal

Perlu diketahui, Korean Muslim Federation mengeluarkan empat label atau sertifikat halal untuk beberapa fasilitas umum, di antaranya restoran dan hotel.

Label pertama, Halal-certified atau bersertifikat halal, untuk restoran dan fasilitas umum yang ramah Muslim.

Selanjutnya, Self-certified atau swa-sertifikasi yang berarti pemilik restoran adalah orang Muslim yang menjual makanan serta minuman halal.

Sedangkan, Muslim-Friendly atau ramah Muslim, berarti restoran yang menjual makanan dan minuman dengan sedikit kandungan alkoholnya, misalnya bir.

Baca Juga: 7 Kuliner Ekstrem Korea Selatan yang Terlihat Horor tapi Bergizi

Terakhir adalah Pork-Free atau bebas daging babi untuk restoran dan/atau tempat belanja khusus daging yang tidak mengandung babi.

"Korean Muslim Federation benar-benar mengurasi ketat restoran yang bersertifikat halal ini. Perkakas dan tempat masak yang digunakan di restoran pun harus benar-benar terpisah antara yang halal dan tidak halal," jelas Ichal.

Korea Selatan di Global Travel Muslim Index

Berdasarkan Mastercard-Crescent Rating Global Travel Muslim Index 2019, Korea Selatan berada di peringkat kedelapan sebagai negara non-OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) yang menjadi destinasi wisata untuk turis Muslim.

Peringkat tersebut merupakan sebuah prestasi karena di tahun 2018, Korea berada di peringkat ke-13.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU