> >

Polri Bantah Aksi Pecah Kaca di Kawasan Tanjung Priok Akibat Penangkapan Preman, Perekam Ngaku Gugup

Peristiwa | 15 Juni 2021, 01:25 WIB
Ilustrasi pecah kaca (Sumber: Istockphoto.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polri membantah aksi pecah kaca terhadap truk ekspedisi atau kontainer yang terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, merupakan imbas dari penangkapan preman.

Kapolres Tanjung Priok AKBP Putu Kholis mengungkapkan aksi pecah kaca tersebut bukanlah aksi premanisme. Melainkan akibat terjadinya kesalahpahaman antarsopir truk.

Baca Juga: Tanjung Priok Memanas, Aksi Pecah Kaca Mulai Lagi, Disebut Imbas Ditangkapnya Mafia Pungli

"Bukan aksi premanisme dan bukan reaksi atas penertiban premanisme, tapi kejadian akibat adanya kesalahpahaman antar sopir," kata Putu melalui keterangan resminya pada Senin (14/6/2021).

Putu menjelaskan, bahwa aksi pecah kaca terhadap kendaraan truk yang terekam dalam video yang beredar di media sosial itu terjadi di kawasan Jalan Rawa Bebek, Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Dia pun memastikan aksi pecah kaca tersebut bukanlah imbas dari penertiban preman yang dilakukan pihaknya beberapa waktu lalu setelah mendapat aduan Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Putu membeberkan pernyataan berupa klarifikasi yang dilakukan oleh pembuat video bernama Bowo.

Baca Juga: Kata Sopir Truk Setelah Polri Tindak Preman di Tanjung Priok: Tak Ada Pungli, tapi Bongkar Muat Lama

Dalam video klarifikasi berdurasi satu menit itu, Bowo mengatakan, bahwa video yang ia rekam memperlihatkan kaca truk pecah itu terjadi pada Jumat lalu (11/6/2021).

Ketika itu, Bowo mengaku merasa gugup sehingga dirinya salah bertutur kata.

"Itu saya kata-katanya salah hitung, itu saya karena gugup jadi salah ngomong," kata Bowo.

Lebih lanjut, Bowo menegaskan, peristiwa pemecahan kaca yang dialaminya bukanlah aksi premanisme. Melainkan buntut dari kesalahpahaman antarsopir di kawasan Pasar Bebek, Marunda, Jakarta Utara.

Baca Juga: Polri Tangkap 24 Orang Setelah Jokowi Instruksikan Tindak Preman di Tanjung Priok

"Itu bukan asmoro, itu bukan premanisme. Itu hanya kesalahpahaman sesama sopir," ujar Bowo.

Sebelumnya, sebuah video berdurasi 15 detik yang direkam oleh seorang diduga sopir truk sempat beredar di media sosial.

Semula, video tersebut memperlihatkan kaca bagian depan truk yang sudah pecah diduga dilempar suatu benda.

Selanjutnya, sang sopir mengarahkan kameranya bergeser ke samping, sehingga tampak pria yang sedang berdiri di tengah jalan.

Baca Juga: Usai Ditelepon Presiden Jokowi, Kapolri Listyo Sigit Instruksikan Seluruh Polda Berantas Preman

"Kaca dipecahin nih di putaran Pasar Bebek. Tolong nih bos, tolong sekarang bos. Ini orangnya nih," kata perekam video tersebut yang dikutip pada Minggu (13/6/2021).

Selain video, unggahan akun Instagram @romansasopirtruck itu juga memperlihatkan beberapa tangkapan layar aplikasi percakapan Whatsapp.

Dalam percakapan itu, seseorang dengan nama Adi BALI mengingatkan agar para sopir truk berhati-hati jika melintasi kawasan Tanjung Priok.

Sebab, saat ini kondisi wilayah Tanjung Priok sedang memanas karena pemecahan kaca dimulai lagi. Kejadian itu disebut dalam percakapan kembali seperti dulu.

Menurut pesan yang dikirim di grup Whatsapp tersebut, aksi pemecahan kaca terjadi imbas dari penangkapan Asmoro di Tanjung Priok.

Baca Juga: Presiden Jokowi Telepon Kapolri Listyo Sigit Perintahkan Tindak Preman-Preman di Tanjung Priok

"Asalam mualaikum imbauan harap berhati-hati imbasnya dari penangkapan Asmoro. Di Priok pemecahan kaca sudah dimulai lagi. Kacau seperti dulu," tulis pesan itu.

"Kalau bisa bila mana ada kiriman ke Tanjung Priok harap ditolak saja d.o-nya. Sebab, wilayah Priok kondisi saat ini sedang memanas."

Lebih lanjut, pesan berikutnya menyebut bahwa aksi pecah kaca dilakukan dengan cara diselepet menggunakan kelereng dari jarak jauh.

"Sedikit informasi buat rekan-rekan seprofesi, ada informasi yang sangat penting dan perlu pemikiran cepat. Imbas dari ketegasan presiden soal premanisme di seputaran Priok dan penangkapan Asmoro, saat ini wilayah Priok sedang memanas," tulisnya.

Baca Juga: Polres Pelabuhan Tanjung Priok Tangkap 3 Preman Pencuri Konstruksi Jalan Seberat 150 Kg

"Banyak aksi pemecahan kaca dengan cara diselepet pakai klereng dari jarak jauh. Sudah banyak makan korban dalam 1 hari ini."

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU