> >

Rizieq Sebut Sidang Ahok dan Teror "Intelijen Hitam" di Balik Alasannya Hijrah ke Arab Saudi

Hukum | 20 Mei 2021, 15:52 WIB
Terdakwa Rizieq Shihab saat membacakan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Terdakwa kasus kerumunan di Petamburan dan di Megamendung, Rizieq Shihab, membacakan nota pembelaannya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021). Dalam pledoi tersebut, Rizieq mengungkapkan alasan dirinya pergi ke Arab Saudi.

Menurut Rizieq, sejak Pilkada DKI Jakarta 2017 dan perlawanan secara konstitusional terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, ia dan rekan seperjuangan menjadi target kriminalisasi.

Baca Juga: Rizieq Shihab: Kasus Saya Hanya Pelanggaran Prokes, tapi Diperlakukan Seperti Tahanan Teroris

Bahkan, sambung Rizieq, dirinya menjadi target operasi intelijen hitam berskala besar.

"Kami sebut intelijen hitam karena mereka tidak bekerja untuk keselamatan bangsa dan negara tetapi untuk kepentingan oligarki," ujar Rizieq.

Rizieq menambahkan, setelah perjuangan di Pilkada DKI Jakarta 2017 dan pengadilan selesai, pihaknya kembali untuk berdakwah seperti biasa.

Namun dugaan meleset, setelah Pilkada 2017, kekalahan Basuki Tjahaja Purnama membuat akar rumput terbelah.

Baca Juga: Pleidoi Rizieq Ungkit Nama Ahok, Ada Apa?

Karena itu jugalah, Rizieq memilih untuk hijrah ke kota suci Mekkah.

"Demi menghindari konflik horizontal, saya dan keluarga mengambil visa izin tinggal dalam 1 tahun di kota suci Mekkah dengan harapan, setelah setahun semua bisa kembali normal dan tenang kembali," ujarnya.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU